Harian IndoMakassar – Petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, berhasil menggagalkan pengiriman 500 detonator atau alat pemicu bom dengan tujuan ke Ketapang, Kalimantan Barat, pada Minggu (11/6/2017) subuh.
“Ratusan alat pemicu bom itu terdeteksi saat melintasi pemeriksaan mesin X-ray di terminal cargo,” kata Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Sugeng Hadi Sutrisno Minggu petang.
Menurut Sugeng, ratusan detonator tersebut dikemas dalam lima kardus dengan menggunakan jasa pengiriman ekspres Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).
Semula petugas tidak curiga dengan paket yang dikirim dengan nomor register SMU 3689331 itu. Namun saat melewati pemeriksaan mesin X-Ray barulah terlihat adanya kejanggalan.
Petugas bandara lantas meminta kurir membuka paket yang dalam keterangannya berisi dokumen dan makanan itu.
“Setelah dibongkar, hasilnya, paket dengan keterangan Pemberitahuan Tentang Isi (PTI) menyebutkan isi paket itu adalah dokumen, ternyata berisi 500 detonator yang dibungkus dengan karton dan pembungkus kue,” jelas Sugeng.
Paket tersebut mulanya akan dikirim dengan menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA-611 tujuan Pontianak, Kalbar.
“Paket tersebut dikirim atas nama H Jamaluddin beralamat di Daeng Karamang Sungguminasa, Gowa, Sulsel,” jelasnya.
Dalam keterangan tujuan paket tersebut tertulis atas nama H Raji, warga Jalan MT. Haryono, Gang Cenderawasi Nomor 24, Ketapang, Kalbar.
Barang bukti kemudian dibawa oleh anggota polisi dari Polsek Kawasan Bandara di Ruangan Air Cargo Terminal Supervisor RA Cargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, untuk diperiksa lebih lanjut.
Hingga kini pihak Polda Sulsel dan Kalbar sedang melakukan penyelidikan terkait paket ratusan detonator tersebut.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
