Jakarta – Dalam acara peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengimbau kepada seluruh umat Islam di Tanah Air untuk memahami kodrat bangsa Indonesia guna dapat hidup dalam kebhinekaan.
“Dengan panduan Alquran, kita perlu memahami bahwa sudah menjadi kodrat bangsa kita Indonesia untuk hidup dalam kebhinekaan,” kata Presiden Jokowi di lokasi acara, Senin (12/6/2017).
Mantan walikota Solo tersebut melanjutkan, Indonesia memiliki 714 suku yang menganut agama yang beragam. Selain itu, ujar Jokowi, bangsa Indonesia juga memiliki keberagaman ras, golongan, dan suku yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara.
“Ini merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada kita. Kita wajib merawat apa yang sudah menjadi anugerah Allah, dan kita wajib merawat Bhineka Tunggal Ika kita,” tutur Jokowi.
Ia mengatakan, pemerintah akan terus fokus meningkatkan ekonomi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat, memerangi kemiskinan, memberantas radikalisme, dan memberantas terorisme hingga menggebuk komunisme apabila mencoba kembali muncul di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Karena Alquran mengajarkan kita untuk bersikap taawun, saling bekerja sama, dan saling tolong menolong dalam semua aspek kehidupan sehari-hari,” terang Jokowi.
Selain itu, Presiden juga menerangkan bahwa Alquran mengajarkan kita untuk bekerja keras guna mengubah nasib bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah terus berkomiten bekerja membangun infrastruktur, membangun hubungan konektivitas di seluruh Tanah Air.
“Itu agar biaya logistik bisa turun, biaya transportasi bisa turun, dan agar perbedaan harga antarwilayah tidak terlalu jauh. Artinya, merata,” papar dia.
Jokowi melanjutkan, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan pemerataan ekonomi melalui pembagian aset bagi umat agar mendapatkan lahan serta kemudahan akses permodalan guna membangun pendidikan vokasi yang masif.
Baca Juga : Jutaan Orang Bakal Sambut Kedatangan Habib Rizieq Di Bandara, Ini Tanggapan Polri
“Selain itu pemerintah sedang menyusun rencana untuk memperkuat pengembangan ekonomi umat melalui pengembangan lembaga keuangan syariah yang dikelola berdasarkan sistem wakaf, tapi ini masih dalam proses untuk kita selesaikan,” pungkasnya.
(bimbim – www.harianindo.com)