Jakarta – Setiap yang berjiwa akan menemui ajal yang sudah ditentukan oleh Allah. Telah menjadi harapan umat Islam agar dapat meninggal dalam keadaan khusnul khotimah dan banyak yang berharap agar meninggal di hari yang baik semisal hari Jumat.
Selain hari baik, ada pula yang mempertanyakan apakah meninggal di bulan suci Ramadhan akan memiliki keistimewaan seperti layaknya orang yang meninggal di hari Jumat.
Seperti dilansir dari liputan6.com, Senin (12/6/2017), diriwayatkan dalam Hadist riwayat Ahmad bahwa Nabi saw bersabda, “Barangsiapa yang mengatakan Laa Ilaha Illalah dengan hanya mengharapkan rida Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan rida Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga. Barangsiapa yang bersedekah dengan suatu sedekah dengan hanya mengharapkan rida Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu maka dia masuk surga.”
Hadist di atas adalah khusus bagi hamba-hamba Allah yang beriman dan meninggal dalam keadaan beriman serta mengharapkan ridanya di dalam amal-amal salehnya tidak terkecuali jika hal itu terjadi di bulan Ramadhan.
Baca juga: Kocak, Meme Lucu Menunggu Uang THR
Selain itu, apabila orang yang meninggal di bulan Ramadhan dalam keadaan sakit, keluarga bisa membayarkan fidyah. Seperti hadist yang diriwayatkan Abu Daud, “Apabila seseorang sakit di bulan Ramadhan, kemudian mati dan belum membayar utang puasa, maka dia ganti dengan memberi makan (fidyah), dan tidak ada qadha. Namun jika dia memiliki utang puasa nadzar maka diqadha oleh walinya atas nama mayit.” (Yayan – www.harianindo.com)