Jakarta – Meskipun masih berada di Arab Saudi, namun pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab masih tetap dapat memberikan arahan kepada para pengikutnya agar tetap tegar dan melawan upaya yang disebutnya sebagai kriminalisasi terhadap ulama.
Hal ini disampaikan Rizieq melalui sambungan telepon saat memberikan sambutan pada acara pembacaan 1.000 Yassin yang diselenggarakan FPI di Markas Syariah Petamburan, Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2017) sore.
Para jamaah yang datang mendengarkan dengan seksama setiap kata-kata dari Rizieq, bahkan ada yang merekamnya melaui pengeras suara.
Berikut ini isi lengkap sambutan Habib Rizieq dari Arab Saudi:
Kepada para alim ulama, para aktivis, para jamaah kaum muslimin, kepada segenap pimpinan Front Pembela Islam yang pada hari ini menggelar buka puasa bersama sekaligus membaca 1.000 Yasin untuk membela agama dan ulama serta negara dan juga untuk kehancuran musuh-musuh Islam. Semoga acara ini diberkahi oleh Allah SWT dan segala doa para jamaah dikabulkan oleh Allah SWT.
Pada kesempatan ini, singkat saja dari tanah suci, saya ingin menyampaikan kepada segenap kaum muslim bahwa gelombang kriminalisasi ulama dan aktivis yang semakin hari semakin menjadi di negeri kita tercinta wajib untuk kita hadapi dengan sabar, tegar, tabah, sambil tetap melakukan perlawanan.
Perlawanan yang saya maksudkan di sini adalah perlawanan hukum maupun politik. Dan alhamdullilah untuk perlawanan hukum para pengacara dan advokat kita telah melakukan langkah-langkah kongkrit dalam menghadapi persoalan.
Karena kalau kita bicara langkah hukum berarti langkah yang harus kita lakukan adalah langkah ke yudikatif dan itu terus dilakukan oleh para pengacara dan advokat. Kita apresiasi apapun yang sedang maupun yang telah atau yang akan mereka lakukan didalam perlawanan hukum tersebut.
Kemudian yang kedua adalah perlawanan politik. Ini juga sedang dilakukan oleh para pimpinan ormas-ormas Islam baik dari GNPF MUI maupun Presidium Alumni 212. Begitu juga oleh FUI begitu juga oleh ormas-ormas Islam lainnya yang semuanya kita berikan apresiasi dan kita doakan dimana mereka melakukan langkah-langkah konkrit untuk melakukan lobi politik, baik dengan legislatif maupun eksekutif.
Tinggal sekarang kewajiban kita memberikan suport dukungan pada mereka dan sabar untuk menanti hasilnya. Karena itu saya tetap minta kepada umat islam agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang bisa merusak langkah hukum maupun politik yang sedang diambil oleh para pimpinan kita.
Suport yang paling penting kita berikan untuk mereka adalah jangan melakukan tindakan apapun, yang bisa merusak langkah-langkah hukum maupun politik yang sedang mereka upayakan.
Saya yakin kalo kita hadapi ini semua dengan doa, munajat, zikir, kemudian dengan sabar tegar insya Allah akan memberikan solusi yang terbaik bagi kita, bagi bangsa, dan negara.
Oleh karena itu sekali lagi saya ingatkan sabar tidak akan ada batasnya, sekali lagi sabar tidak akan ada batasnya. Manakala kita diserang secara hukum kita harus melawan juga secara hukum. Manakala kita diserang secara politik kita juga harus melawan secara politik.
Karena itu, imbangi terus serangan-serangan lawan dengan serangan yang serupa, jangan kita berlebihan karena Allah tidak suka dengan apa-apa yang berlebihan. Karena itu yakinlah bahwa Allah bersama kita. Bahwa para habaib para ulama sampai hari ini alhamdullilah mereka masih bersatu, mereka tetap berjamaah, mereka tetap bahu membahu untuk menyelesaikan persoalan ini.
Dari tanah suci, saya tetap memonitor, saya tetap mengontrol, saya tetap terus mengikuti semua perkembangan yang terjadi di Indonesia ini, karena walau bagaimanapun juga saya tidak bisa melepaskan diri dari tanggung jawab untuk menjaga umat, tanggung jawab untuk membela ulama negara maupun bangsa, tanggung jawab untuk tetap memperbaiki Indonesia kedepan agar betul-betul menjadi berkah lagi.
Karena itu saya sampaikan apresiasi, saya sampaikan terima kasih yang tinggi kepada seluruh umat islam yang telah ikut mendukung perjuangan ini selama ini, saya ucapkan terima kasih kepada para habaib, kepada para ulama, kepada para pimpinan majelis-majelis taklim, kepada pimpinan pondok pesantren, kepada seluruh aktivis Islam, para tokoh, kepada segenap ormas maupun LSM yang selalu setia mengikuti aksi-aksi bela Islam dari aksi Bela Islam yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.
Dan saya berharap aksi-aksi Bela Islam, aksi-aksi bela ulama ke depan tetap kita ikuti baik yang digelar oleh presidium 212 maupun yang digelar oleh GNPF MUI ataupun yang digelar oleh elemen-elemen islam lainnya.
Begitu juga sama sampaikan terimakasih kepada para tokoh nasionalis yang selama ini telah ikut memberikan kontribusi kongkrit dalam perjuangan umat islam.
Mereka seperti kita, sama-sama cinta bangsa dan negara, sama-sama cinta NKRI yang berdasarkan pancasila, karena itu sekali lagi saya tidak bosan selalu mengingatkan umat islam dimanapun anda berada bersatu, berjamaah, berjuang bersama jangan kita terpecah belah.
Dan satu lagi yang saya ingatkan jangan ada yang melakukan aksi apapun tanpa komando ulama, tanpa komando habaib, kita tetap harus satu komando, kita harus ikuti komando.
Kalau itu yang kita lakukan, insyaallah Allah akan memberikan kemenangan kepada kita semua. Kemenangan itu datangnya dari Allah dan kemenangan itu sudah dekat, dan berikan kabar gembira pada orang-orang yang beriman.
Dan yakinlah kemenangan sudah dekat, kalau kita sabar, kita tegar, dan kita betul-betul melangkah dalam penuh perhitungan yakinlah dengan janji Allah.
Jadi kalau kalian sungguh-sungguh menolong Allah, menegakkan agama Allah pasti Allah akan memenangkan kamu sekalian dan memperkokoh daripada langkah perjuanganmu.
Karena itu tidak bosan saya selalu mengingatkan apa yang diingatkan Allah dalam Alquran, berpegang teguhlah kamu pada tali Allah, kepada agama Allah kepada hukum Allah jangan sekali-kali kamu terpecah belah.
Ingat pesan nabi wajib atas kamu berjuang bersama bahu membahu karena sesungguhnya pertolongan Allah akan menyertai pada kebersamaan, pasti.
Allah akan memenangkan kita semua manakala kita ikhlas. Maka dari itu saya sampaikan terimakasih kepada pimpinan DPP FPI, KH Misbahul Anam, KH Ahmad Sobri Lubis, KH Japar Sidiq, KH Awit Mashuri, KH Jainudin Ali, KH Hassan, Haji Munarman dan yang lainnya.
Begitu juga pada jajaran dari Majelis Syuroh, saya lihat saat ini filmnya maupun yaitu fotonya di situ ada, yaitu Al Habib Hussen bin Ahmad ada juga Kiyai H Maksum dari Bondowoso dan tidak lupa juga tamu kehormatan kita Habib Abudullah bin Japar Asegap dan jajarannya.
Saya tidak bisa sebutkan satu per satu tapi saya lihat kehadirannya. Mudah-mudahan Anda semua baik yang saya sebutkan maupun yang tidak saya sebutkan selalu diberkahi oleh Allah SWT.
(samsul arifin – www.harianindo.com)