Manila – Brigadir Jenderal Restituto Padilla selaku juru bicara Militer Filipina mengungkapkan, Rabu (7/6/2017) pihaknya sudah meminta perusahaan media sosial, termasuk Facebook untuk tidak menampilkan video yang menunjukkan sejumlah milisi menghancurkan ikon di gereja Katolik di Marawi.
Padilla menyatakan video-video tersebut merupakan upaya mengobarkan kecencian dan mengubah konflik menjadi oerang agama. Padilla juga meminta warganet tidak menyebarkan video tersebut.
Pada video tersebut juga tampak milisi merusak foto Paus Francis, merobohkan salib, serta membakar patung-patung.
Baca juga: Tentara Suriah Berhasil Rebut Kota Raqqa Dari ISIS
Militan Maute yang menyatakan loyal kepada ISIS hingga berita ini diturunkan masih menguasai sejumlah lokasi di Marawi. Pertempuran antara tentara dan milisi telah berlangsung dua pekan. (Yayan – www.harianindo.com)