Jakarta – Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa akan sulit program pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, untuk dilaksanakan pada dua bulan penghujung tahun 2017.
Hal ini dikatakan Djarot karena di akhir tahun 2017 masih menggunakan APBD Perubahan.
“Kalau dua bulan terakhir mau bikin apa? Kan repot ya, makanya saya sampaikan kalau APBD-P itu sulit ya. Tapi kalau APBD 2018 itu silakan karena memang yang mengerjakan kan beliau berdua (Anies-Sandiaga),” ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (5/7/2017).
Menurut Djarot, pada dua bulan terakhir anggaran tersebut biasanya digunakan untuk melunasi program pembangunan yang belum selesai pada tahun itu.
Djarot juga menambahkan, Anies-Sandi baru bisa memasukkan program mereka di APBD DKI Jakarta 2018. Karena itu, tim sinkronisasi yang dibentuk oleh Anies-Sandi tidak bisa berkomunikasi dengan tim dari Pemprov DKI ketika menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI 2018.
“Tapi dalam pembahasan di DPRD otomatis mereka (tim sinkronisasi) enggak boleh masuk karena yang membahas adalah komisi, fraksi, dan kami (eksekutif). Jadi tim anggaran eksekutif dan tim anggaran legislatif saja, mereka enggak bisa masuk,” ujar Djarot.
(samsul arifin – www.harianindo.com)