Jakarta – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan bahwa warga DKI Jakarta dilarang melakukan sahur on the road selama bulan puasa karena lebih banyak menimbulkan masalah.
“Kami melarang sahur on the road, kalau mau sahur ya sahur saja di masjid, mushala, atau tempat masing-masing. Tidak boleh di jalan karena lebih banyak mudharat-nya,” ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (26/5/2017).
Menurut Djarot, para peserta sahur on the road biasanya melakukan tindakan tidak terpuji seperti mencoret-coret tembok sehingga merusak keindahan kota, Karena itu, Pemprov akan bekerjasama dengan pihak Polda Metro Jaya terkait hal ini.
“Anda tahu enggak dengan sahur on the road itu apa yang ditinggalin sama dia (peserta)? Coretan-coretan di tembok-tembok. Tembok yang bagus dicoreti,” ujar Djarot.
Peserta sahur on the road juga sering kali menggunakan motor tanpa surat-surat lengkap dan rawan ditunggangi oleh sejumlah anggota geng motor.
“Sahur kok begini? Sepeda motor bodong keliling-keliling, teriak-teriak. Justru dengan sahur on the road ini mudah ditumpangi geng motor itu. Jadi saya bilang enggak boleh,” ujar Djarot.
(samsul arifin – www.harianindo.com)