Kendari – Bila di bulan puasa para pekerja seks komersial (PSK) memilih ‘cuti’ dan pulang ke kampungnya masing-masing, ternyata di Kendari, Sulawesi Tenggara berbeda lagi ceritanya.
Sejumlah PSK di Kendari yang biasa mangkal di Jalan Mekar Indah, samping Kantor P2ID (Pusat Promosi dan Informasi Daerah) Kota Kendari, masih memilih untuk bekerja meskipun jumlahnya berkurang karena jumlah pelanggannya pun menurun drastis selama bulan Ramadhan.
Dari 15 PSK yang biasa ‘dinas’ di sana, kini hanya berjumlah 5 orang, itu pun dalam hal usia sudah tidak muda lagi. Mereka adalah NA (45), IM (48), AS (61), LM (43), dan GR (51).
Menurut pemilik gubuk berinisial SR (78), mereka tetap memilih buka pada siang hari meskipun pelanggannya sangat jarang. Bahkan bila tidak ada pelanggan, mereka hanya menghabiskan waktu dengan nongkrong di sana, lalu pulang.
“Sekali transaksi, mereka bayar ke saya Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu,” ungkap SR menceritakan sewa kamar gubuk yang ia tawarkan.
AS (61), salah seorang PSK yang telah setahun ini menggeluti profesi esek-esek, mengungkapkan bahwa jumlah pelanggan di bulan puasa memang sangat menurun. Karena itu mereka menawarkan tarif diskon untuk lebih menjerat pelanggan.
“Sedikit yang datang jadi dikasih diskon juga,” ujarnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)