Malang – Satu lagi cerita negatif terkait perbuatan guru terhadap siswinya kembali terjadi. Kali ini seorang guru PPKN di sebuah SMP di Kota Malang, Jawa Timur berinisial NM (35) diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap tiga orang siswinya.
Oknum guru tersebut diduga telah meraba-raba bagian dada dan organ intim siswinya yang duduk di kelas 9, di sebuah ruangan di sekolah.
Cerita bermula saat L (16), teman korban, menceritakan hal tersebut kepada wartawan. Menurut penuturan L, peristiwa tersebut terjadi pada tiga bulan yang lalu.
Dalam pengakuan G (16) dan R (15), yang direkam oleh L pada Senin (15/5/2017), NM melakukan perbuatannya di ruang UKS.
Awalnya, NM memanggil G ke ruang UKS karena ia mendapatkan laporan kalau G tidak langsung pulang ke rumah sehabis sekolah. G bersama NM sekitar dua jam di ruang UKS.
Setelah itu, beberapa hari kemudian giliran R yang dipanggil NM menghadap di ruang UKS.
Dalam video pengakuannya, G mengaku diraba pada bagian dada sedangkan R mengaku diraba alat kelaminnya.
G menceritakan bahwa NM sempat bertanya apakah dirinya memakai bra, lalu NM mulai meraba-raba bagian dadanya.
“Terus dia meraba-raba,” kata G dalam video tersebut sambil memperagakan cara NM meraba-raba dadanya.
Sedangkan satu korban lagi, yakni I (16) hingga kini masih syok dan sempat menangis saat menceritakan apa yang ia alami pada L.
I sempat dilecehkan NM saat ia pingsan dan mendapatkan pertolongan pertama dari NM.
“Teman-teman itu sekarang fair. Kalau ada apa-apa yang menimpa, mereka langsung cerita,” kata L saat ditemui wartawan di kediamannya, Selasa (23/5/2017).
Terkait perilaku NM, GT selaku Wakil Kepala Sekolah SMP tempat NM mengajar, mengatakan bahwa informasi yang telah beredar tidak semuanya benar. GT juga menjelaskan bahwa masalah tersebut telah diselesaikan secara damai oleh pihak sekolah dan orang tua para korban pada Selasa (23/5/2017).
“Apa yang disampaikan itu tidak betul,” kata GT saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (23/5/2017).
GT mempercayai NM karena ia tahu keseharian NM. GT juga mengatakan bahwa NM telah mengundurkan diri dari sekolah karena adanya berita simpang siur terkait dirinya yang disebut telah melakukan pelecehan seksual terhadap siswinya.
Cerita yang berbeda didapatkan dari RDR (41), orang tua L, yang menyebutkan bahwa belum ada kesepakatan damai antara orang tua korban dan pihak sekolah.
Karena para orang tua tetap menuntut agar NM ditindak tegas. Mereka memberikan ultimatum, bila hal ini tidak mendapatkan penyelesaian maka orang tua akan melaporkannya ke pihak kepolisian.
(samsul arifin – www.harianindo.com)