Jakarta – Meski lahir dari rahim sendiri hubungan ibu dan anak belum tentu selalu rukun dan damai. Hubungan ibu dan anak sering diuji, terutama dengan anak perempuan. Entah ketika remaja, dewasa, bahkan sudah menikah.
Lantas apa masalah yang membuat hubungan ibu dan anak rusak? Melansir dari Psychologytoday, Selasa (23/5/2017) ada banyak faktor yang membuat hubungan ibu dan anak meruncing, inilah di antaranya.
Pengabaian
Seorang anak yang berusia 47 tahun (Gwen) bercerita, dulu sang ibu sering mengabaikan dirinya. Dia mengira hal yang dilakukan akan membuat ibunya bangga, tapi ternyata itu tak penting bagi ibunya. Jadi, anak perempuan yang dibesarkan dengan sering diremehkan oleh ibunya akan meragukan keabsahan kebutuhan emosional kepada ibu. Mereka merasa tidak layak mendapat perhatian.
Mengatur
Dalam banyak hal, ini adalah bentuk lain dari interaksi yang meremehkan meskipun sangat berbeda. Kuncinya adalah bahwa ibu pengawas tidak membiarkan putrinya melakukan lebih dari yang dilakukan. Secara tersirat ibu menganggap anak perempuannya tidak memadai dan tidak dapat dipercaya untuk mendapatkan penilaian yang baik.
Agresif
Peperangan “terbuka” mencirikan interaksi buruk. Ibu-ibu yang memarahi anaknya di depan umum secara aktif merendahkan anak perempuan mereka, sangat kritis, cemburu, atau merasa bersaing dengan keturunan mereka.
Tidak bisa diandalkan
Ini terjadi dalam banyak hal, perilaku tersulit bagi seorang anak perempuan untuk diatasi, karena dia tidak pernah tahu apakah “ibu baik” atau “ibu buruk”. Semua anak membentuk gambaran mental tentang hubungan apa yang terlihat di dunia nyata berdasarkan hubungan mereka dengan ibunya. Contohnya ibu yang tidak bisa diandalkan secara emosianal ketika anak membutuhkan ‘kehadirannya’.
(Tita Yanuantari – www.harianindo.com)