New Delhi – Sebanyak tiga belas siswi menjalani aksi mogok makan selama enam hari terakhir untuk menentang pelecehan seksual yang terjadi setiap hari di negara bagian Haryana, India.
Para siswi yang berusia antara 16 hingga 18 tahun itu mengatakan, para laki-laki sering mengeluarkan ujaran pelecehan seksual ketika mereka berangkat ke sekolah di desa tetangganya.
Mereka mengungkapkan, para pejabat setempat di Distrik Rewari gagal memberikan perlindungan.
Pemerintah India pun telah berjanji untuk meningkatkan tingkat sekolah yang ada di desa itu menjadi sekolah menengah sehingga anak-anak perempuan tidak harus pergi sekolah terlalu jauh.
Para pemogok yang menolak makan tapi meminum air, menyatakan tidak akan mengakhiri aksi mereka sampai mereka melihat bukti perintah tertulis.
Beberapa orangtua serta siswa yang tidak melakukan mogok makan juga turut melancarkan aksi protes.
“Hampir setiap hari, kami mengalami pelecehan seksual,” kata Sheetal, salah seorang siswi.
“Apakah kita seharusnya berhenti belajar? Apakah kita seharusnya berhenti bermimpi? Apakah orang-orang kaya dan anak-anak mereka yang boleh bermimpi? Pemerintah seharusnya melindungi kami atau membuka sekolah menengah di desa kami.”
Siswi lainnya, Sujata, menyatakan jika para pria “sering berusaha menyentuh kita secara tidak pantas.”
Baca juga: Menyebut Kristen dan Yahudi Kafir, Mantan Wakil Menteri Agama Dipolisikan
“Mereka menulis nomor telepon kami di tembok-tembok, mengeluarkan kata-kata menjijikan. Sebenarnya ada hal-hal yang lebih buruk, tetapi tak semuanya dapat digambarkan,” pungkasnya. (Yayan – www.harianindo.com)