Pyongyang – Situasi hubungan Korea Utara (Korut) dan Amerika Serikat (AS) makin memanas setelah Korut diketahui telah menahan empat warga AS dengan tuduhan melakukan tindakan permusuhan.
Menurut kantor berita AFP, Minggu (7/5/2017), terakhir Korut menahan warga Negara AS yang bernama Kim Hak-Song pada Sabtu (6/5/2017).
Kantor berita resmi Korut KCNA mengatakan, pihak keamanan masih melakukan investigasi terhadap keempatnya.
“Pihak berwajib saat ini sedang melakukan investigasi lebih detail terkait kejahatannya,” tulis KCNA dalam sebuah keterangan.
Berikut ini empat nama warga AS yang ditahan Korut:
1. Kim Hak-Song
Kim Hak-Song bekerja di Pyongyang University of Science and Technology (PUST). Universitas ini didirikan oleh orang-orang Kristen evangelis dari luar negeri dan dibuka pada tahun 2010. Banyak anak-anak dari pejabat elit Korut yang berkuliah di sini.
2. Kim Sang-Duk
Kim Sang-Duk atau Tony Kim, merupakan profesor di Yanbian University of Science and Technology di China yang berdekatan dengan perbatasan Korea. Kim disebut juga terlibat dalam kegiatan bantuan untuk anak-anak di pedesaan Korut. Kim ditangkap saat akan meninggalkan Korut setelah mengajar di PUST selama beberapa minggu.
3. Kim Dong-Chul
Kim Dong-Chul ditangkap pada Oktober 2015 dengan tuduhan makar dan spionase. Ia dijatuhi hukuman 10 tahun kerja paksa. Kim Dong-Chul ditangkap saat ia menerima USB berisi data terkait nuklir dan informasi militer yang berasal dari sebuah sumber.
4. Otto Warmbier
Otto Warmbier (22), seorang mahasiswa dari University of Virginia, ditangkap karena mengeluarkan sebuah spanduk politik dari dinding sebuah hotel. Warmbier dihukum 15 tahun kerja paksa. AS menyebut Warmbier digunakan sebagai bidak politik oleh Korut.
(samsul arifin – www.harianindo.com)