Balikpapan – Di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, kembali terjadi kasus perdagangan manusia (human trafficking). Dalam kasus kali ini, yang menjadi korbannya adalah dua orang gadis remaja yang masih berusia 17 tahun. Kedua gadis tersebut masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).
Mereka mengaku telah dijual oleh wanita berisial DL (22) melalui aplikasi perpesanan, WhatsApp. Mereka dijual seharga Rp 1 juta. Harga tersebut masih harus dipotong separuh oleh DL. Akhirnya, DL berhasil diamankan oleh Subdit IV Kekerasan Anak dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda Kaltim, pada Rabu (3/5/2017). Sebelum melakukan penangkapan, petugas mendapat informasi dari warga.
Beberapa tempat hiburan malam dan karaoke di Kota Balikpapan pun ditelusuri oleh polisi, pada Jumat (28/4/2017). Menurut pengakuan DL, ia menjual dua gadis tersebut lantaran terimpit kebutuhan sehari-hari. Dia menyebut kedua korban itu dijual lantaran ingin mendapatkan uang saku.
“Tersangka lalu mengirimkan foto kedua cewek yang dijualnya, lalu membuat janji di salah satu tempat karaoke di Balikpapan,” terang Kasubdit Penmas AKBP Hanifa Siringoringo, Jumat (5/5/2017).
DL lantas mengaku mengantar kedua gadis remaja tersebut menemui pria hidung belang yang telah memesan. Usai melayani para pemesan, kedua remaja tersebut membagi pendapatannya dengan DL. Masing-masing remaja tersebut mendapat bagian Rp 500 ribu.
Terkait hal tersebut, DL dijerat pasal 88 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 dengan ancaman hukuman sepuluh tahun penjara dan denda Rp 200 juta. Hingga kini, polisi masih terus menyelidiki terkait dengan kemungkinan korban lain yang dijual oleh tersangka.
Baca Juga : Demi Sepeda Dari Jokowi, Petani Ini Berani Terobos Paspampres
“Tersangka dan dua korban ini teman sendiri. Mereka teman gaul, jadi tidak saling kenal keluarga masing-masing. Sejauh ini tersangka mengaku enam bulan bekerja menjual korban. Untuk pemesan, masih akan kami lakukan pengembangan. Biasa si lelaki hidung belang ini memang mengincar anak di bawah umur,” pungkasnya.
(bimbim – www.harianindo.com)