Jakarta – Usaha Pemerintah untuk menangani kelompok-kelompok intoleran yang berpotensi mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat.
Salah satu dukungan memerangi kelompok intoleran tersebut datang dari Pengurus Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Bentuk dukungan dilakukan atas saran KH Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU.
Organisasi kemasyarakatan pemuda yang berafiliasi dengan PBNU itu siap menjadi garda terdepan melawan kelompok radikal yang ingin mengubah Indonesia menjadi negara yang berlandaskan hukum Islam atau Khilafah.
Hal tersebut dianggap bertentangan karena negara ini menganut ideologi dan paham Pancasila.
Yaqut Cholil Qoumas selaku Ketua Umum PP GP Ansor, pun mengatakan ideologi Pancasila harus tetap dipertahankan demi keutuhan NKRI.
Jikalau ada kelompok radikal atau intoleran yang macam-macam, pihak Yaqut mengaku siap untuk berhadapan langsung.
“Ansor siap berhadapan dengan kelompok intoleran, kelompok ideologi impor negara lain yang masuk ke Indonesia,” tegas Yaqut.
Yaqut lantas mencontohkan, Suriah saat ini banyak terjadi teror karena ada kelompok intoleran ingin mendirikan khilafah. Imbasnya, Suriah pun dilanda konflik perang dengan ISIS.
“Kami tidak akan membiarkan keruntuhan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit terulang kembali dan tak membiarkan Indonesia luluh lantak seperti Suriah,” lanjut Yaqut.
Dalam kesempatan yang sama, Yaqut menyinggung organisasi masyarakat (Ormas) yang dianggap intoleran, yakni Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Ia pun meyakini jika organisasi itu akan mati dalam waktu dekat.
Baca juga: Survey, Tingkat Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Hampir Sempurna di Papua
“Ini saya disuruh baca pidato pakai teks, kalau tidak bisa kemana-mana bisa ngomong bubarin HTI. Tenang saja tidak lama lagi HTI akan almarhum,” pungkasnya. (Yayan – www.harianindo.com)