Jakarta – Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengikuti rapat evaluasi yang diadakan oleh Partai Amanat Nasional di kantor DPP PAN di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu malam, (3/5/2017).
Rapat tersebut dihadiri juga oleh Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Eep Saefullah. Dalam sambutannya, Zulkifli menegaskan bahwa rapat evaluasi tersebut akan membicarakan tentang rencana gambaran kedepan pasca terpilihnya Anies-Sandi sebagai pemimpin DKI Jakarta.
Zulkifli yang kini tengah menjabat sebagai ketua MPR tersebut melanjutkan bahwa di bawah kepemimpinan Anies-Sandi pada periode mendatang, harus bisa lebih baik dari pada pemimpin Jakarta sebelumnya.
“PAN berpesan agar Anies dan Sandi harus suskes memimpin Jakarta. Harus lebih sukses dari kepemimpinan Ahok-Djarot,” kata Zulkifli.
Bagi PAN, kemenangan Anies-Sandi dalam Pilkada DKI Jakarta tersebut bukan hanya kemenangan beberapa golongan, melainkan kemenangan masyarakat Jakarta dan warganya. Disamping itu, ia juga mengingatkan agar selalu memantau kinerja Anies-Sandi.
“PAN tidak minta yang lain-lain, berbuatlah, berberprestasilah, melampaui gubernur yang kemarin,” lanjutnya.
Di sisi lain, bagi Anies, kemenangan yang diraihnya dalam pilkada DKI Jakarta 2017 tersebut tidak hanya semata-mata kemenangan dari para partai pendukungnya, melainkan juga kemenangan demokrasi untuk seluruh warga Jakarta.
“Memang ini bukan kemenangan dua, tiga partai tapi kemenangan Demokrasi seluruh masyarakat Jakarta,” kata Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut merasa sangat bersyukur banyak pihak dari berbagai kalangan yang membantu tim suksesnya dalam memenangkan pasangan Anies-Sandi hingga hari pemungutan suara pada tanggal (19/4/2017) silam.
Anies menilai, perjuangan dari para pendukungnya ketika itu mirip dengan perang gerilya yang dilakukan jenderal Sudirman saat melawan Belanda dalam masa penjajahan silam. Ketika itu, semua elemen masyarakat menggunakan hak pilihnya di bilik suara.
Baca Juga : Tokoh Tionghoa Tak Rela Karangan Bunga Ahok Mendapat Penghargaan MURI
“Sumber daya kita sangat berbeda sekali perjuangannya. Rasanya pada 19 April, ada perang gerilya seperti Jenderal Soedirman,” tuturnya.
(bimbim – www.harianindo.com)