Ini Dia Tiga Tuntutan Buruh Yang Akan Diserukan Pada Hari Buruh 1 Mei

Jakarta – Pada peringatan hari buruh yang jatuh tepat pada hari ini, Senin (1/5/2017), akan ada tiga tuntutan yang akan disampaikan oleh Konfederesi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di depan Istana Negara, Jakarta.

Menurut keterangan Presiden KSPI Said Iqbal ketiga tuntutan buruh tersebut yakni penghapusan outsourcing dan sistem magang, jaminan sosial pekerja, dan tolak upah murah.

“Tiga isu yang akan diangkat itu disingkat jadi hosjatum, hapus outsourcing dan magang, jaminan sosial, dan tolak upah murah. Hosjatum serentak diangkat di seluruh wilayah Indonesia,” kata Said saat dihubungi, Minggu (30/4/2017) sore.

Terkait outsourcing dan magang, dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenakertrans) Nomor 19 Tahun 2012, hanya ada lima jenis pekerjaan yang bisa diterapkan pada sistem itu, yakni cleaning service, catering, security, driver, dan jasa penunjang perminyakan. Namun faktanya di lapangan, banyak perusahaan penyedia jasa outsourcing yang juga menyediakan pekerjaan di luar lima bidang tersebut.

Sedangkan untuk karyawan magang, perlakuan terhadap mereka yang disamakan dengan pekerja lainnya dianggap tidak asil sebab mereka diberi gaji yang lebih kecil namun dengan jam kerja dan tanggung jawab yang sama.

Untuk jaminan sosial, Said meminta pemerintah agar jaminan kesehatan digratiskan dari iuran dan mengambil preminya dari pajak. Selain itu, pembatasan rawat inap untuk karyawan yang sakit juga dianggap tidak memadai.

“Batas rawat inap sepuluh hari. Kalau yang sakit itu tifus, sepuluh hari belum sembuh, diminta keluar lalu kerja lagi, kan enggak benar begitu,” tutur Said.

Sedangkan untuk jaminan sosial, Said mengharapkan pemerintah dapat mempertimbangkan kesetaraan antara pegawai swasta dan pegawai negeri dalam hal jaminan pensiun dimana untuk pekerja swasta saat ini masih terlalu rendah.

Diperkirakan akan ada 100.000 buruh yang akan turun menuju Istana Negara. Said juga memastikan bahwa tujuan utama mereka adalah Istana dan tidak akan menujua ke tempat lain seperti ke Gedung DPR/MPR atau ke tempat lainnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)