Jakarta – Sejak Presiden Joko Widodo mengeluarkan ancaman untuk mencopot menteri yang tidak memenuhi target, isu reshuffle kabinet menteri langsung berhembus kencang. Wakil Presiden Jusuf Kalla bahkan tidak menampik bahwa ada banyak menteri yang tidak dapat memenuhi target yang telah ditetapkan.
Seperti dilansir dari JPNN, Kamis (27/4/2017), JK mengungkap hanya ada sedikit menteri yang berhasil memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah. Bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani juga tidak memenuhi target penyerapan pajak hingga seratus persen.
“Untuk target, tidak banyak menteri dalam kondisi sekarang yang bisa mencapai targetnya. Jadi tidak berarti nanti diganti kalau dilihat dari target saja,” ujar JK saat dijumpai di kantor Wakil Presiden.
Untuk mencopot ataupun mengganti seorang menteri, ada variabel lain yang perlu dilihat selain dari pencapaian target. Kalaupun nanti yang dipakai target, pasti ada alasan yang rasional dari presiden untuk mencopot posisi menteri.
Baca juga:
Anggota DPRD Ungkap Indikasi Pelemahan Sistem e-Budgeting DKI
Pengantar Bunga Mengaku Terharu Antar Karangan Bunga Untuk Ahok-Djarot
Namun sekali lagi, JK menegaskan bahwa reshuffle terhadap menteri merupakan hak prerogatif yang dimiliki presiden dan dirinya tidak memiliki hak untuk ikut campur.
”Tapi itu hak prerogatif presiden lah, Wapres tidak punya hak untuk reshuffle,” imbuhnya. (bimbim – www.harianindo.com)