Jakarta – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat beserta dengan tim sukses maupun pendukungnya dinilai memang dengan sengaja membuat kecemasan di tengah masyarakat. Tudingan tersebut lantaran dari sebuah video kampanye berdurasi lima menit yang diunggah oleh Ahok dalam akun twitter pribadinya.
Terkait hal tersebut, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pun turut angkat bicara. Dia menyebut bahwa seolah-olah korbannya dalam video tersebut adalah etnis Tionghoa. Sedabgjab pelakunya adalah orang Islam yang memakai kopiah dan sorban. Para pelaku pembuat kecemasan itu seakan-akan tidak memiliki karya, sementara digambarkan yang beretnis Tionghoa memiliki prestasi.
“Nggak fair dong. Itu kan mengadu domba antara etnis. Itu rasialis juga. Nggak boleh dong. Negara kita jangan disatukan dengan fantasi soal seolah-olah ada kekacauan. Ini yang saya bilang pabrik kecemasan,” kritiknya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/4/2017).
Fahri menambahkan bahwa upaya menciptakan kecemasan agar masyarakat memilih Ahok-Djarot tersebut tidak perlu untuk dilakukan. Pasalnya, faktanya persoalan etnis maupun ras memang telah lama ditinggalkan Indonesia. Terkahir ada pada zaman transisi orde lama ke orde baru dimana ada rezim otoriter.
“Tiba-tiba digambarkan oleh Ahok seolah-olah negara lagi kacau. Padahal nggak ada, santai saja,” ucap Fahri.
Legislator asal NTB tersebut menilai bahwa hal tersebut bisa merusak mentalitas, perasaan antar suku, ras, agama, maupun antar golongan dan ia meyakini bahwa hal itu sangatlah berbahaya. Terlebih lagi membuat suasana seolah-olah ada permusuhan. Ahok dan tim, lanjut dia, sejak awal telah merusaknya.
Baca Juga : Ingin Konsentrasi Ke Partai, Presiden PKS Mundur Dari Kursi DPR
“Semua mau dibongkar yang enggak-enggak. Persoalan rasial, etnis, kan sudah nggak ada. Jangan pilkada ini menyuruh kita mengorbankan semua hal dong. Berbahaya kalau begini,” sebut Fahri.
(bimbim – www.harianindo.com)