Politisi PKS Yang Dijemput Densus 88 Tak Terkait ISIS

Surabaya – Muhammad Nadir Umar yang merupakananggota DPRD Pasuruan sempat dijemput Detasemen Khusus 88 Antiteror di Bandara Juanda Internasional, Surabaya pada Jumat (8/4/2017). Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang baru tiba dari Kuala Lumpur, Malaysia menggunakan pesawat Air Asia itu diduga berkaitan dengan kelompok radikal.

Namun hasil pemeriksaan lanjutan membuktikan jika pelaku tak ada kaitan dengan Negara Islam Irak dan Syria.

“Dia dijemput karena setiap deportan yang berhubungan dengan Turki maupun informasi radikal dari pemerintah lain, biasanya diinformasikan ke Densus 88,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto.

Nadir Umar dilaporkan baru saja mengunjungi Turki. Ia lantas terbang ke Malaysia dan dari situ langsung bertolak ke Surabaya. Di Surabaya dia langsung dijemput untuk dimintai keterangan. Dari keterangan diketahui bahwa Nadir tidak sendiri saat ke Syria. Dia bersama Budi Mastur yang juga diperiksa saat tiba di Bandara Husen Sastranegara, Bandung.

“Di sana (Syria), keduanya menggunakan cover relawan misi kemanusiaan, yang merupakan relawan dari Yayasan Qouri Umah. Rencana dana yang disalurkan oleh yayasan ini, sebesar USD 20.000 yang akan didonasikan kepada para pengungsi di Turki dan Lebanon,” papar Rikwano.

Baca juga: Ini Kriteria Pemimpin Yang Harus Dipilih Menurut Buya Syafii Maarif

“Pada tanggal 1 April 2017 keduanya sampai di Istanbul dan dijemput oleh perwakilan dari Qoirum Umah yang berada di Istanbul. Pada sore harinya kemudian sempat mengunjungi tempat pengungsian warga Palestina di Istanbul (penyaluran bantuan),” lanjutnya. (Yayan – www.harianindo.com)