Jakarta – Polusi udara tidak hanya diketahui berbahaya bagi organ pernafasan dan organ dalam tubuh lainnya namun juga ternyata sangat berbahaya bagi kesuburan pria.
Hasil riset mengungkapkan bahwa pria yang terpapar polusi udara secara terus menerus selama tiga bulan dapat membunuh 75 persen sel spermanya.
Menurut Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita Dr dr Didi Danukusumo Sp.OG di Jakarta, sebuah penelitian pernah mengungkapkan bagaimana pengaruh menghirup karbon monoksida dengan kematian sel sperma.
“Kita ada penelitian dulu, polisi yang mengatur lalu lintas di perempatan terpapar karbon monoksida dalam tiga bulan, 75 persen spermanya mati. Makanya sekarang polisi pakai masker,” kata Didi pada Rabu (5/4/2017).
Selain polusi udara, sel sperma bisa terganggu kesehatannya karena seringnya terpapar suhu tinggi. Hal ini misalnya bisa terjadi karena seorang pria menggunakan celana yang berlapis-lapis, mengendarai kendaraan bermotor terlalu lama, atau terlalu sering terpapar panas kompor saat memasak.
“Laki-laki yang suka masak, testisnya terpapar panas kompor, spermanya kena kompor itu bisa menyebabkan kelainan, jadi kelainan bawaan pada bayi,” tutur Didi.
Karena itu, masalah kesulitan kehamilan tidak hanya terjadi karena kesalahan perempuan namun faktor pria juga mempunyai pengaruh.
“Yang salah bukan hanya wanita saja,” tegas Didi.
Lebih lanjut Didi menjelaskan, belum terjadinya kehamilan bisa dipengaruhi oleh 40 persen faktor dari wanita, 40 persen dari pria, dan 20 persen dari keduanya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)