Jakarta – Terjadi penyanderaan penumpang angkot KWK-T.25 jurusan Rawamangun-Pulogebang di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur pada Minggu (9/4/2017) malam sekitar pukul 19.00 WIB.
Pelaku yang bernama Hermawan (28) menyandera seorang wanita bernama Risma Oktaviani (21) bersama balitanya, Dafa Ibnu Hafiz, yang duduk di bangku belakang.
“Pelaku menodongkan pisau ke leher korban dan menyanderanya di dalam Angkot tersebut,” ujar Kasat Reskrim Polres Jaktim AKBP Sapta Maulana dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu.
Awalnya, pelaku yang naik dari di depan kantor Perumnas III tiba-tiba menodongkan senjata tajam kepada para penumpang di sana dan meminta mereka menyerahkan handphone dan perhiasan yang dikenakan.
“Pelaku meminta penumpang untuk menyerahkan handphone, kalung dan gelang,” terang Sapta.
Awalnya angkot berisi tiga orang perempuan yakni Herawati yang duduk di jok depan samping sopir, Isnawati, dan Risma Oktaviani (korban) yang menggendong balitanya Dafa Ibnu Hafiz, duduk di jok belakang.
Saat angkot tiba di traffic light Buaran, Isnawati berteriak meminta tolong. Saat itu, teriakan korban terdengar oleh anggota Polantas Aiptu Sunaryanto yang kebetulan melintas.
“Ketika mendekati pelaku, ternyata pelaku sudah menodongkan pisau kepada korban dan menyanderanya,” ungkap Sapta.
Melihat adanya penyanderaan, Aiptu Sunaryanto mencoba melakukan negosiasi sambil mencari kesempatan untuk melumpuhkan pelaku yang terlihat menodongkan pisaunya ke leher korban.
“Negosiasi berlangsung selama setengah jam,” lanjutnya.
Saat pelaku lengah, Sunaryanto langsung menembak lengannya dan membebaskan sandera.
Berikut ini video detik-detik pembebasan sandera tersebut:
(samsul arifin – www.harianindo.com)