Surabaya – Keberadaan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dikhawatirkan oleh GP Ansor dan Banser Jawa Timur membahayakan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena pergerakan HTI dinilai mengusung Khilafah yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
“Menjaga keutuhan NKRI bukan hanya kewajiban GP Ansor dan Banser. Seluruh elemen anak bangsa juga berkewajiban melawan segala bentuk rongrongan sebagaimana gerakan khilafah yang diusung HTI,” kata Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Kasatkorwil) Banser Jawa Timur, M Abid Umar Faruq, Sabtu (1/4/2017) malam.
Karena itu, rencana tabligh akbar yang akan dilakukan oleh HTI di Masjid Al Akbar, Surabaya, pada Minggu (2/4/2017) tentu saja ditolak oleh Banser dan GP Ansor di Jawa Timur.
Abid menegaskan, HTI sudah secara terang-terangan menolak Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945, karena itu HTI bisa dikategorikan organisasi makar.
“Keberadaan HTI jelas mengancam keutuhan NKRI dan bisa memecah belah generasi anak negeri. Karena itu, kami menyerukan kepada seluruh anak bangsa, tidak terkecuali kepada kader Banser se-Jawa Timur, untuk bersama-sama seiya sekata membubarkan HTI dan sejenisnya di tanah air tercinta ini,” tegasnya.
Abid juga mendesak agar pemerintah dan Polda Jawa Timur bisa mengambil langkah tegas dengan tidak izin terhadap kegiatan kepada HTI, maupun organisasi sejenis lainnya di wilayah Jawa Timur.
“Jika pemerintah tetap memberikan izin (membiarkan), maka sebagai anak bangsa, Banser berkewajiban membubarkan segala bentuk kegiatan mereka (HTI maupun organisasi sejenisnya yang mengarah ke makar),” tandasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)