Beograd – Perdana Menteri (PM) Aleksandar Vucic diprediksi akan terpilih sebagai Presiden Serbia dalam pemilihan yang bergulir Minggu, 2 April. Pria berusia 47 tahun itu dijagokan menang dengan perbedaan suara yang besar dari 10 kandidat saingannya.
Meski menjadi favorit kuat, pengaruh politik Vucic bisa mendapat pukulan keras jika gagal menang dalam satu putaran pemilihan. Vucic butuh kemenangan dengan suara lebih dari 50 persen untuk menghindari pemilihan putaran kedua yang akan membuatnya berhadapan dengan seorang kandidat oposisi.
Sejauh ini saingan terberat Vucic adalah pengacara hak asasi manusia (HAM), Sasa Jankovic dan mantan Menteri Luar Negeri Serbia Vuk Jeremic. Salah satu kandidat kejutan terbesar dalam pemilihan kali ini adalah munculnya Luka Maksimovic yang mencalonkan diri sebagai tokoh parodi Ljubisa ‘Beli’ Preletacevic yang mengolok-olok para politisi Serbia.
Sebagaimana diberitakan Belfast Telegraph pada Minggu (2/4/2017), Kampanye yang dilakukan Luka melalui video dan media sosial mendapat tanggapan luas dari generasi muda Serbia yang merasa terasing oleh krisis panjang dan keterpurukan ekonomi yang terjadi di negaranya.
Baca juga: Pemerintah Filipina dan Pemberontak Komunis Lakukan Pembicaraan Damai
Vucic yang menjabat sebagai PM Serbia sejak 2004 adalah seorang tokoh ultranasionalis yang kemudian berganti haluan menjadi politikus pro Uni Eropa (UE). Dia juga disorot terkait kedekatannya dengan Rusia meski mengklaim akan berupaya memasukkan Negara Balkan itu ke UE.
Negara-negara Balkan, termasuk Serbia masih berusaha mencapai kestabilan setelah dilanda konflik dan perang sejak dekade 1990-an. Vucic menyatakan dirinya adalah satu-satunya yang dapat mewujudkan ketabilan tersebut. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)