Jakarta – Salah seorang mantan penyanyi cilik, Tasya Kamila, tidak menyangka bahwa lambaian tangan ayahnya ketika mengantarnya ke bandara pada pekan lalu adalah tanda perpisahan untuk selamanya. Aktris dan penyanyi cantik tersebut harus ikhlas lantaran tidak bisa mengantar ayahnya ke peristirahatan terakhirnya, pada (25/3/2017) kemarin.
Pasalnya, dia tengah berada di New York untuk melanjutkan studi S2-nya di Columbia University. Pada Jumat sekitar pukul 17.00 ayah tercintanya H Gatot Permadi Joewono, 59, tutup usia. Melalui akun Instagram-nya, Tasya mengunggah sebuah video ayahnya yang sedang melambaikan tangan.
’’Mohon turut mendoakan agar almarhum diampuni segala dosanya, diharamkan dari siksa kubur,’’ tulis Tasya.
Pada Sabtu (18/3/2017) lalu, Tasya berangkat dari Indonesia menuju ke AS. Tasya ketika diantar oleh ayahnya hingga ke Bandara Soekarno-Hatta. Ibunda Tasya, Isverina Andriany mengatakan bahwa suaminya meninggal karena terkena serangan jantung. Ia mengatakan hal tersebut usai mengikuti pemakaman di TPU Pangkalan Jati, Cinere, Jakarta Selatan,
Menurut dia, sang suami mengeluh dadanya sakit dua hari sebelum meninggal. ’’Tapi susah diajak ke dokter,’’ kata Isverina. Almarhum Gatot masih sempat menunaikan ibadah salat Jumat. Setelah asar, ayah Tasya kembali mengeluh sakit di bagian dada.
’’Meninggalnya di rumah, di kamar,’’ tambahnya sambil menahan tangis.
Isverina melarang Tasya pulang ke Jakarta. Sebab, putrinya tersebut saat ini melaksanakan ujian. Selain itu, pesawat dari Amerika paling cepat sampai di Indonesia hari ini. Oleh sebab itu, baik Tasya maupun kakaknya yang juga menempuh studi S3 di AS tidak bisa mengantar ayahnya ke peristirahatan terakhir.
Baca Juga : Tasya Kamila : “Sedih Sekali Tidak Bisa Melihat Wajah Papa Untuk Yang Terakhir Kali”
’’Kakaknya yang duluan pulang minggu depan karena sudah selesai ujian S-3-nya. Kalau Tasya masih belum bisa. Dia baru bisa pulang Mei nanti mungkin,’’ ungkapnya.
(bimbim – www.harianindo.com)