Jakarta ā Para pakar ilmuwan DNA dari Southeastern Universityās Save Our Seas Shark Research Center menemukan indikasi dua gen kekebalan hiu dapat dijadikan alternatif untuk pengobatan kanker.
Dikutip dari The Huffington Post, hiu yang telah mengalami evolusi selama 400 juta tahun ini merupakan salah satu binatang tertua di planet ini. Para pakar yakin hiu mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan sendiri luka-luka yang dideritanya dan mampu bertahan hidup dengan sangat baik karena sistem kekebalan tubuh yang dimilikinya.
Karena itu dalam hasil penelitiannya,para ilmuwan menemukan dua gen kekebalan tubuh hiu, yaitu legumanin dan Bag1, yang bila dikembangkan lebih lanjutdiharapkan akan dapat digunakan untuk melawan sel kanker pada manusia.
Menurut Mahmood Shivji, pemimpin studi dan direktur Ova Southeastern Universityās Save Our Seas Shark Research Center, gen kekebalan hiu yang telah dipelajari di dalam laboratorium mungkin dapat menghambat pertumbuhan kanker pada manusia.
“Kami sekarang melihat bukti adanya adaptasi evolusioner dalam gen kekebalan hiu tertentu, yang mungkin dapat menghambat pertumbuhan kanker pada manusia,” jelas Mahmood Shivji.
Namun demikian, Shivji mengatakan para pakar masih harus melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi kemungkinan bahwa hiu memiliki kemampuan bertahan terhadap kanker dan bisa dikembangkan sebagai antikanker pada manusia.
“Sekarang kami memiliki alasan penting untuk memastikan bahwa kita tidak kehilangan hewan-hewan luar biasa karena overfishing, seperti yang saat ini terjadi di banyak bagian dunia,” kata Shivji.
(samsul arifin ā www.harianindo.com)