Jakarta – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, dinilai keliru besar jika menggangap agama tidak relevan dalam memilih pemimpin pemerintahan. Pasalnya, Agama Islam jelas-jelas memerintahkan umat untuk memilih pemimpin dari kalangan muslim.
Pernyataan itu disampikan anggota Presidium Relawan Anies-Sandi Syahrul Hasan saat dihubungi awak media, Kamis (16/3/2017). Syahrul juga menyebut jika Mega tidak memiliki kompetensi untuk berbicara soal agama Islam.
Pernyataan yang dikeluarkan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri terkait memilih pemimpin pemerintahan, bukan pemimpin agama dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 dinilai sebagai kekeliruan.
“Pernyataan Megawati di Rumah Lembang kemarin keliru besar. Megawati tidak memiliki kompetensi untuk menafsirkan. Yang bisa menafsirkan itu orang yang ahli, seperti MUI atau ahli-ahli agama Islam,” ujar pria yang juga menjabat ketua Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta tersebut.
Syahrul lantas mengingatkan, di dalam kitab suci Al-Quran ada 13 ayat yang mewajibkan umat Islam memilih pemimpin muslim. Karena itu, dia meminta setiap muslim ibu kota untuk tidak ragu mencoblos pasangan muslim pada tanggal 19 April nanti.
Sebelumnya, Megawati angkat bicara terkait isu warga Jakarta yang memilih pemimpin pemerintahan, bukan pemimpin agama.
“Sekarang kita bukan memilih pemimpin agama lho. Kalau mau memilih pemimpin agama, ya monggo. Itu urusannya NU dan Muhammadiyah. Yang kita perlukan hari ini adalah pemimpin pemerintahan,” kata Megawati saat memberikan arahan kepada relawan Ahok-Djarot di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017).
Baca juga: Mendapat Jaminan Dari Sang Istri, Polri Tangguhkan Penahanan Sri Bintang
Ia pun merasa sedih mendengar ada beberapa ibu yang menyatakan kenapa memilih kafir. Dengan kata lain, memilih Ahok dan Djarot adalah kafir. Pernyataan tersebut, lanjut Megawati, justru merendahkan agamanya sendiri. (Yayan – www.harianindo.com)