Jakarta – Takut dicurangi terkait perolehan suara di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017, Partai Gerindra yang mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, menyiapkan 300 pengacara untuk mengawal pendataan pemilih untuk putaran kedua ini.
M. Taufik selaku Ketua DPD Gerindra DKI menyampaikan, pihaknya melakukan pengawasan sejak tahap penyusunan data pemilih untuk putaran kedua. Pengawasan dilakukan oleh tim yang terdiri dari kader Gerindra dan pengacara.
“Totalnya ada 300 pengacara yang kita kerahkan sebagai pengawal pendataan pemilih untuk putaran kedua. Karena kami tidak ingin ada mobilisasi massa pada hari H lewat penggunaan suket,” tutur Taufik, Senin (13/3/2017).
Hal ini dilakukan karena pada putaran pertama ditemukan adanya sejumlah suket yang dianggap bodong yang seharusnya menjadi perhatian bagi dukcapil dan pihak kelurahan.
Sehingga, wakil ketua DPRD DKI itu pun mengimbau agar Dukcapil dan lurah-lurah se-DKI bersikap netral menghadapi pilkada putaran kedua ini.
Diketahui sebelumnya, persoalan daftar pemilih untuk putaran kedua adalah pekerjaan rumah yang tengah diselesaikan oleh KPU DKI Jakarta saat ini. Sejumlah data telah masuk untuk direkapitulasi.
“Data yang masuk ke kami besar. Mulai dari angka yang sudah kita rekapitulasi 237 ribu nama yang diverifikasi tidak terdaftar dalam DPT untuk putaran pertama. Kemudian ada pemilih pemula jumlahnya yang sudah ada 21 ribuan,” ungkapnya.
Taufik juga menjelaskan, jika pada putaran pertama banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan pada putaran pertama menjadi evaluasi bagi timses.
Baca juga: Politisi Gerindra Curigai Ahok Manfaatkan Jabatan di Putaran Ke 2
Dengan begitu, pada putaran kedua nanti, Gerindra akan melakukan pembenahan-pembenahan. (Rere – www.harianindo.com)