Jakarta – Baru-baru ini, Mustasyar PBNU KH A Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus, merasa perihatin karena belakangan ini banyak orang yang meneriakkan Allahu Akbar tidak hanya di dalam shalat, melainkan juga dibawa di jalan-jalan, bahkan sampai dibawa-bawa dalam urusan Pilkada. Lantas, Gus Mus bertanya apakah sebenarnya mereka mengetahui atau tidak maksud dari Allahu Akbar.
“Masak urusan Pilkada Gusti Allah diajak? Saya tanya, apa arti sampean mengucapkan Allahu Akbar? Apa, kok enggak ada yang jawab? Allah Maha Besar, sebesar apa Allah kok sampean mengatakan terbesar? Wong pengajian akbar, masjid akbar, dan imam besar juga ada, apa Tuhan sebesar itu?” tutur Gus Mus disambut tawa hadirin saat mengisi pengajian yang digelar oleh LDNU Jawa Barat di Masjid Raya Bandung, Senin (13/3/2017) malam.
Gus Mus bercerita bahwa dirinya pernah menggambar planet-planet. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa bumi itu hanya sebesar biji kacang hijau saja. Suatu kita Gus Mus bertemu dengan ilmuan yang mengerti bidang tersebut mengatakan terlalu besar kalau digambarkan dengan kacang hijau, bahkan sebutir debu saja terlalu besar.
Oleh sebab itu, Gus Mus pun merasa aneh jika ada orang yang sombong dalam sebutir kacang hijau. Bahkan ia mengatakan ada yang merasa seperti Gusti Allah. Jika dia marah dipikir Allah juga marah, jika dia geram, dia pikir Allah juga geram.
“Lha kalau sebesar debu, saya menerangkan kawan-kawan bagaimana. Makanya saya besarkan (gambar bumi) sekacang hijau. Sekarang pertanyaanya di manakah kita?” tutur pengasuh Pesantren Raudhatut Thalibin Rembang itu pada acara yang dihadiri Wali Kota Bandung dan Kapolda Jabar.
“Ketika Allahu Akbar, di kepala sampean ada siapa? Kalau mengucapkan Allahu Akbar, tapi di dalam kepada terpikir Haji Sulam Jualan Bubur. Jangan sembarangan Allahu Akbar dulu, bahwa banyak ulama pingsan karena tahu betapa kecil kita ini. Bersamaan dengan 7,5 miliar penghuni di kacang hijau yang sudah saya besar tadi,” sambung Gus Mus.
Baca Juga : Meski Tak Lagi Bekerja Untuk Ahok, Suyanto Tetap Rela Untuk Berkorban
“Bandung saja tidak kelihatan, apalagi TPS-TPS. Allahu sebesar itu, tapi disuruh “ngurusi” Pilkada, berani sekali orang-orang Indonesia ini. Jangan mengatakan Allahu Akbar, tapi merasa dirinya lebih besar dengan yang lain,” tegasnya.
(bimbim – www.harianindo.com)