Jakarta – Kandidat Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, hadir dalam acara selawat dan zikir memperingati Supersemar di Masjid At-Tin TMII, Jakarta Timur. Djarot pun mengalami hal yang kurang mengenakkan setelah sempat dihalang-halangi oleh peserta zikir yang menolak kehadiran karena dianggap teman terdakwa penista agama, Basuki Tjahaja Purnama.
Mengalami perlakukan demikian, Djarot memilih merespons dengan senyum dan sapa. Dia memilih meneladani sikap Nabi Muhammad SAW saat menyebarkan agama Islam.
Menurut Djarot, perlakuan seperti itu tidak sebanding dengan yang diterima Nabi Muhammad. Saat menyebarkan agama Islam, kata dia, Rasulullah kerap mendapat penolakan, cacian, fitnah, bahkan intimidasi. Namun, Djarot menyebut Nabi Muhammad tetap sabar dan tabah pada perjuangannya menyempurnakan akhlak manusia.
“Apa yang saya terima itu kecil, enggak ada apa-apanya dibandingkan yang dicontohkan oleh Rasul. Beliau dihina, bahkan dilempari kotoran, dicaci maki, bahkan mau dibunuh, enggak apa-apa,” kata Djarot di Grogol Utara, Jakarta Selatan, Minggu (12/3/2017).
Sikap dari Nabi Muhammad itulah yang tengah dicontohnya demi menyikapi penolakan dari para jemaah. Djarot mengaku telah memaafkan sikap para jemaah yang mengadangnya.
“Karena itulah kita ingin meneladani ajaran rasul untuk memperbaiki, menyempurnakan akhlak kita semua. Sebelum memperbaiki akhlak orang lain, ya perbaiki dulu akhlak saya, akhlak kita semua supaya kita tidak saling salah menyalahkan. Lah kaya kemarin enggak apa-apa, maafkan saja, ya enggak apa-apa,” pungkasnya.
Mantan Wali kota Blitar tersebut pun lantas mendoakan para jemaah yang menolaknya agar diberikan hidayah dan bisa menerimanya sebagai sesama warga negara. Apalagi, tujuan dari kegiatan zikir bersama itu untuk kebaikan dan perdamaian.
Baca juga: Diperiksa Dalam Kasus Fitsa Hats, Habib Novel Akan Laporkan Balik Ahok
“Karena hatinya masih ditutupi amarah, masih gelap. Doakan supaya diberikan kecerahan. Kan tujuannya baik, zikir dan shalawat tujuannya untuk kebaikan, untuk kedamaian tapi masih ada yang hatinya yang ditutupi kegelapan,” tegasnya. (Yayan – www.harianindo.com)