Jakarta – Kabar kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang melanda hubungan Aming dan Evelyn sehingga memaksa Aming mengajukan gugatan cerai terhadap Evelyn ke pengadilan, salah satunya diduga karena Evelyn berhenti melakukan suntik hormon testoteron sejak menikah dengan Aming, Juni 2016 lalu.
Suntik hormon testoteron secara teratur yang dilakukan oleh Evelyn memang bisa membuat seorang wanita akan memiliki sifat-sifat lelaki secara fisik, kecuali alat kelamin. Namun suntikan hormon testoteron juga memiliki efek samping yang merugikan.
Menurut dr. Suci Dwi Putri dari klikdokter.com, hingga saat ini belum ada izin yang dikeluarkan dalam terapi hormon testosteron pada wanita untuk transgender, kecuali pada penderita sindroma Klinefelter yang memiliki kelainan kromosom 47xxy.
Apa yang terjadi pada tubuh wanita yang disuntik hormon testoteron?
1. Menyebabkan terhentinya menstruasi dalam bulan pertama
2. Pendalaman suara (suara lebih berat)
3. Peningkatan rambut wajah dan tubuh
4. Peningkatan ukuran klitoris
5. Peningkatan libido
6. Peningkatan kemampuan untuk membangun dan mempertahankan massa otot.
7. Pengguna akan terlihat lebih laki-laki ke dunia luar, setelah satu tahun pengobatan, tetapi efek penuh testosteron yang dapat memakan waktu hingga 10 tahun.
dr. Suci Dwi Putri juga membeberkan efek negatif bagi kesehatan terkait suntik hormon testosteron, yakni:
1. Meningkatnya kulit berminyak, jerawat, berat badan
2. Sakit kepala.
3. Hepatotoksisitas (kerusakan hati)
4. Resistensi insulin (insulin tidak dapat menjalankan fungsinya untuk sirkulasi glukosa).
5. Perubahan negatif dalam profil lemak darah (penurunan HDL dan peningkatan trigliserida) dan homosistein.
6. Polisitemia (gangguan pada sumsum tulang) pada mereka yang berisiko karena efek erythropoeitic
7. Sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan keseimbangan kadar hormonal.
8. Penyuntikan hormon ini bagi wanita juga dapat menyebabkan resiko terkena kanker payudara, ovarium, endometrium dan kanker serviks.
(samsul arifin – www.harianindo.com)