Harian IndoJakarta- Ketua DPR Setya Novanto dikabarkan mengetahui kabar tentang kasus dugaan korupsi e-KTP. Selain itu, pihaknya mengungkapkan mengenal beberapa oknum yang membagikan uang selama proses pembahasan proyek e-KTP. Dia adalah Andi Agustinus atau Andi Narogong.
Namun, Setnov -sapaan Setya Novanto- akui pertemuan itu dalam kapasitas jual beli kaos sewaktu Setnov masih menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Golkar.
“Kalau saudara Andi pernah ketemu saya, tapi dalam kapasitas jual beli kaos waktu saya selaku Bendahara Umum,” ungkap Novanto.
Hanya saja Setya Novanto membantah punya urusan dalam anggaran proyek pemerintah terutama e-KTP dengan pengusaha. “Itu kita lihat dalam persidangan lah. Yang jelas saya tidak pernah mengurus-ngurus masalah anggaran, karena sebagai pimpinan fraksi kita hanya menerima laporan-laporan yang semuanya dilakukan ketua-ketua komisi dimana ketua komisi melaporkan secara oral,” jelas dia.
“Sebulan sekali pleno masalah anggaran, semuanya mekanismenya ada di panitia anggaran yang ada di Banggar dan komisi-komisi terkait dalam hal ini Komisi II. Jadi selaku pimpinan fraksi tida ada urusan-urusan mengenai masalah anggaran. Sebagai Ketua Fraksi dalam memutuskan segala tidak bisa sendiri. Partai waktu itu ada 101 Anggota Golkar di DPR jadi kalau memutuskan harus dengan fraksi-fraksi lain,” sambung Ketua DPR RI ini.
Baca juga: Jokowi dan SBY Pamerkan Keakraban di Istana Negara
Novanto sempat kepleset lidah saat ditanyakan apakah dirinya pernah menerima uang sebesar Rp 150 miliar dari Andi Narogong. Dia bilang tidak pernah, namun akan menerima.
“Nggak bener. Akan. Kalau akan itu pernah atau enggak?” katanya sambil masuk ke dalam mobilnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
