Jakarta – Pasangan calon gubernur DKI Jakarta Anies baswedan dan Sandiago Uno ikut bertarung di putaran kedua Pilgub DKI jakarta pada bulan April nanti.
Meski lolos ke putaran kedua, tim pemenang Anies-Sandi mengingatkan KPUD Jakarta bisa memperhatikan masalah-masalah yang didapatkan diputaran pertama, agar tak terulang kembali. Terkhusus dimasalah daftar pemilih tetap (DPT).
Yupen Hadi, tim sukses Anies-Sandi mengatakan bahwa di beberapa tempat pemungutan suara (TPS), pihaknya masih menemukan ada DPT ganda dan orang yang sudah meninggal.
“Setelah kita kroscek berkali-kali pun masih ada. Nah, terakhir pas pemilihan pun kita masih menemukan ternyata masih ada yang didaftar. Tapi kita tidak bisa lagi melakukan proses. Mereka sudah terlanjur masuk di dalam DPT,” katanya di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2017).
Baca juga: Plt Gubernur DKI Kembali Dijabat Soni Sumarsono
Masalah kedua yang ditemukannya adalah mengenai surat keterangan (suket) yang tidak sesuai format. Padahal pihaknya sudah mewanti-wanti sejak awal agar suket jangan sampai menjadi modus kecurangan.
“Nah fakta dilapangan kita temukan tuh. TPS 22 (TPS tempat Anies Baswedan memilih) sebagai salah satu contoh. Saya yakin masih banyak TPS seperti TPS 22 ini ditemukan sebanyak kurang lebih 11 suket yang tidak sesuai dengan format. Di satu TPS saja ditemukan 11 suket. Bagaimana dengan TPS lain. Berapa jumlah totalnya. Berapa banyak jumlah pemilihnya. Atau kemudian kepada siapa mereka memberikan suara,” bebernya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)