Jakarta – Pasca pengumuman hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI pada 15 Februari 2017, elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat justru menurun.
Survei dari Median Survei Nasional yang dilakukan pada 21–27 Februari 2017 ini mengungkapkan bahwa pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno elektabilitasnya naik menjadi 46,93%, sedangkan pasangan Ahok-Djarot justru menurun menjadi 39,97%.
“Survei terbaru kami, elektabilitas Anies-Sandi memperoleh 46,93%. Sementara Ahok-Djarot hanya 39,97%,” kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2017).
Menurut Rico Marbun, penambahan elektabilitas Anies-Sandi terjadi karena 35% persen pendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang kalah pada putaran pertama, beralih ke Anies-Sandi.
“Dari 100% pemilih Agus-Sylvi di putaran pertama, ada 10% memilih Ahok-Djarot di putaran kedua, 35% memilih Anies-Sandi dan 55% undecided,” jelas Rico Marbun.
Survei yang dilakukan dari tanggal 21–27 Februari 2017 ini dilakukan dengan wawancara terhadap 800 responden yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta yang dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi kota madya dan gender.
Margin of error dari survei ini sebesar 3,4%, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%.
(samsul arifin – www.harianindo.com)