Makassar ā Seorang Kepala Sekolah (Kepsek) sebuah Sekolah Dasar (SD) di Makassar harus menerima akibat keteledorannya saat mengirim sebuah foto ke grup WhatsApp (WA).
Kepsek SD berinisial SH ini dua hari terakhir menjadi bahan pembicaraan para Kepala Sekolah dan pelaku pendidikan di Makassar karena ia salah mengirim foto payudaranya yang seharusnya ia kirim ke dokter tempat ia berkonsultasi terkait penyakit kista yang ia derita.
Karena keteledorannya, foto tersebut justru terkirim ke grup WA āRevolusi Pendidikanā yang berisi para Kepala Sekolah dan jajaran pejabat Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Sialnya lagi, salah satu anggota grup WA ada yang usil dan menyebarkannya ke media-media online.
SH kemudian menyayangkan media-media online ini yang tidak melakukan klarifikasi terlebih dahulu sebelum mengunggah foto dirinya tersebut.
“Saya ini orang di pendidikan, didalam grup itu ada pak Kadis, ada pejabat disdik, dan rekan kepala sekolah. Bisa-bisanya itu saya mau sebar foto-foto seperti itu yang notabene ratusan anggotanya,” ujar SH.
“Saya hanya serahkan sama yang kuasa, apapun dampak atas salah kirim ini saya akan terima,” kata SH dalam jumpa persnya di Cafe Pelangi, Jl Bontolempangan, Makassar, Minggu (19/2/2017).
SH sendiri mengaku telah menemui Wali Kota Makassar Danny Pomanto, dan Wali Kota Makassar menyarankan untuk mengadakan jumpa pers.
Menurut SH, dirinya menderita kista dan kelainan di kandungannya. Ia kemudian berkonsultasi dengan dr Masyita karena tumbuh benjolan juga di bawah payudaranya. Oleh dr Masyita kemudian memintanya untuk mengirimkan foto payudaranya. Namun sayang, foto tersebut salah kirim.
(samsul arifin ā www.harianindo.com)