Jakarta – Fatwa haram terkait pemimpin kafir yang berdasarkan tafsir surat Al-Maidah belakangan ini sering diberitakan. Angel Lelga pun ikut angkat bicara tentang fatwa haram tersebut, yang menurutnya terbukti hanyalah pesanan untuk Pilkada DKI Jakarta saja, mungkin karena salah satu calon gubernur beragama non Islam.
Melalui akun Instagramnya, @angellelga, mantan istri Rhoma Irama tersebut mengunggah sebuah cuplikan video beserta caption yang intinya menuturkan bahwa oknum-oknum pemimpin massa yang mengawal serta memperjuangkan fatwa haram pemimpin kafir tersebut adalah orang yang tidak layak dipercaya. Justru orang-orang yang dimaksud juga terjerat banyak kasus, mulai dari penistaan lambang negara, pornografi, terorisme, pencucian uang hingga korupsi dana umat.
Baca juga:
KPU Menyebut Ada Pihak Yang Berupaya Meretas Server
Jika Maju Pilgub Jatim, Agus Akan Berhadapan Dengan 4 Tokoh Besar Ini
Berikut postingan Angel Lelga selengkapnya yang diunggah lewat akun Instagram @angellelga:
Salam Waras Diumumkan bahwa fatwa āHaram Pemimpin Kafirā berdasar tafsir Al Maidah versi FPI sudah tidak berlaku lagi karena terbukti fatwa tersebut adalah hasil pesanan khusus untuk Pilkada DKI saja. Lagipula oknum-oknum pemimpin massa yang teriak mengawal dan memperjuangkan fatwa tersebut adalah orang-orang munafik yang tidak layak dipercaya dan sekarang mereka sedang terjerat banyak kasus seperti penistaan lambang negara, pornografi, terorisme, pencucian uang serta korupsi dana umat. Dan jangan lupa, mereka yang teriak haram pemimpin kafir di Jakarta ternyata malah dukung pemimpin non muslim di daerah lain kok. Asal kebagian jatah kue kekuasaan, cara apa saja halal digunakan. Contohnya adalah beberapa data Pilkada 2017 berikut ini : 1. PKS, PAN, dan PBB dukung PAULUS KASTANYA di pemilihan WALIKOTA AMBON 2. PKS,PPP dan PKB dukung IRENE MANIBUY jadi calon GUBERNUR PAPUA BARAT. 3. PKS dan PDIP usung SAMSON ATAPAN jadi calon BUPATI SERAM 4. PPP dan PAN dukung JEFRY RIWU KORE untuk calon WALIKOTA KUPANG 5. PKS, PAN dan PBB dukung YUDAS KORTANIUS menjadi calon BUPATI MENTAWAI. Jadi sudah jelas ya…… kalo masih ada yang teriak lagi āHaram Pemimpin Kafirā berarti orang itu ambigu, oportunis atau mungkin munafik. Lagipula berdasar tafsir terjemahan Al Quran resmi versi Depag yang dibuat oleh para ulama ahli tafsir terkemuka tidak ada itu istilah āHaram Pemimpin Kafirā. Itu mah cuma akal-akalan para aktor politik yang tidak bisa bersaing secara jujur saja di Pilkada. Oh ya waspada juga dengan modus para penjual agama ini untuk bikin fatwa haram pemimpin wanita di Pilkada Jatim untuk menjegal Tri Risma Harini sebagaimana dulu mereka menjegal Megawati untuk menjadi Presiden RI. Tapi saat di Pilkada Tangerang Selatan mereka (PKS) dukung Airin jadi walikota dan pura-pura lupa soal fatwa "haram pemimpin wanita". Salam Waras.
(Bimbim – www.harianindo.com)