Jakarta – Sebelum bergulirnya Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, mantan Ketua KPK Antasari Azhar sempat menggegerkan publik dengan menuding keterlibatan besan Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Pohan, terkait lobi kasus dugaan korupsi yang menyeret dirinya. Tak hanya nama Aulia Pohan, Antasari juga menyeret nama pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo.
Menanggapi hal tersebut Hary Tanoe enggan berkomentar banyak saat memberikan keterangan pers dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Perindo.
“Jawabannya cuma satu, fitnak kok ditanggapi. Sudah, semua jangan ditanggapi,” ujar Hary dalam konferensi pers yang digelar Rabu (15/2/2017) kemarin.
Baca juga:
Gara-gara Ahok Menang, Penghitungan Suara di TPS Dekat Markas FPI Harus Diulang 5 Kali
Djarot Tak Pernah Menyangka Bisa Raup Kemenangan di TPS Dekat Markas FPI
Sebelumnya Antasari Azhar menyebutkan bahwa Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono pernah melobi dirinya terkait kasus korupsi Aulia Tantowi Pohan. Lobi dilakukan SBY melalui Hary Tanoesoedibjo malam hari di kediamannya, dimana kala itu Antasari menjabat sebagai Ketua KPK periode 2007-2009.
Lobi itu dilakukan agar Aulia tak ditahan oleh KPK terkait dengan kasus dugaan korupsi YPPI sebesar Rp100 miliar. “Waktu itu ada orang malam-malam datang ke rumah saya, yaitu Hary Tanoesoedibjo, dia diutus Cikeas datang ke rumah saya agar tidak menahan Aulia Pohan,” ungkap Antasari. (Bimbim – www.harianindo.com)