Harian IndoJakarta – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan mengatakan, dia akan menginstruksikan pasukannya ke Tempat Pemungutan Suara, atau TPS, untuk mengamankan pemungutan suara Pilkada 2017 pada 15 Februari mendatang.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M.
“Malam ini pukul 02.00 WIB, pasukan kami sudah masuk ke TPS dan lokasi, tentunya menghadapi tanggal 15. Karena itu, mari kita sukseskan Pilkada DKI 2017. Kita semua menginginkan Jakarta aman, damai, dan kondusif dan Pemilu 2017 sukses,” kata Iriawan di Makodam Jaya, Jalan Mayjend Sutoyo, Jakarta Timur, Senin 13 Februari 2017.
Baca Juga : Hasil Survey LKPI Menyebut Hasil Untuk Anies-Sandi Mencapai 45,2 Persen
Ia pun menegaskan, Polda Metro Jaya bersama TNI siap mengamankan jalannya Pilkada. Bahkan, dia sudah meminta Pangdam Jaya Mayjend TNI Teddy Lhaksmana menurunkan jajarannya membantu mengamankan pemungutan suara di TPS, agar tidak ada tekanan.
“Kami juga minta kepada Pangdam untuk para Babinsa mendekat di sana, untuk memantau menghadapi kalau ada penekanan. Tetapi, sejauh ini belum ada indikasi penekanan. Meskipun, kita tahu di medsos tanggal 15 ada kumpulan massa di Istiqlal, tetapi pantauan intelijen itu tidak ada. Dan, saya mengimbau tidak usah dilakukan, karena itu pas pencoblosan dan itu ada indikasi penekanan terhadap pemilih. Sudah jelas itu tidak boleh (menekan pemilih),” katanya.
Ia pun mengaku sudah berkoordinasi dengan KPU DKI, Bawaslu DKI dan Pemprov DKI untuk menurunkan alat peraga dalam masa tenang. “Tetapi, kalau masih ada (alat peraga) tolong diberitahu untuk ditindaklanjuti,” katanya.
Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjend Teddy Lhaksmana menegaskan, jangan ragukan kekuatan TNI bersama Polri untuk amankan pesta demokrasi.
“Kami jajaran TNI satu dalam amankan Pilkada jangan ragukan kami. Kalau ditanya kesiapan hari ini dari jajaran TNI siap amankan Pilkada dan Jakarta,” ujarnya.
Ketua KPUD DKI Jakarta, Sumarno mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Polri dan TNI untuk menyukseskan Pilkada DKI. Bahkan, setiap pergerakan kotak suara, aparat Polri dan TNI selalu mengawalnya.
“Pergerakan kotak suara selalu dikawal polisi, sudah pasti karena sangat rawan. Dari tempat pengambilan TPS sampai Kecamatan dan Provinsi,” ujarnya.
(bimbim – www.harianindo.com)
