Jakarta – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, memilih abai terhadap banyak hasil survei yang menyebut elektabilitasnya turun Februari ini. “Saya tidak mau komentar tentang hal tersebut,” jawabnya singkat kepada Tirto di Agus Command Centre (ACC), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (8/2/2017).
Memang, dua hari sebelumnya, Median merilis hasil survei sepanjang 29 Januari-2 Februari 2017. Hasil menyatakan kalau tren elektabilitas pasangan Agus-Sylvi turun dari 29,6 persen menjadi 26,1 persen. Begitupun dalam survei Populi Center, Agus-Sylvi ditempatkan pada posisi buncit dengan 21,8 persen suara dibawah Ahok-Djarot 40 persen dan Anies-Sandi 30,3 persen.
Jika hasil survei ini betul terbukti, ketika Tirto menanyakan bila kubu nomor 1 kalah apakah Agus akan tetap menolak penggusuran sama saat seperti kampanye, Agus lagi-lagi enggan berkomentar. Dia justru mengatakan tetap optimistis menang satu putaran Pilkada DKI 2017. “Bukannya saya jumawa. Tapi harus berharap yang terbaik,” ujar laki-laki jebolan militer ini.
Bagi Agus, penggusuran warga Jakarta yang tinggal di bantaran kali adalah salah satu motivasinya maju ke pilkada. “Justru saya maju mencalonkan diri karena pengen meniadakan penggusuran,” ungkap putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Baca juga: Bahctiar Nasir Jalani Pemeriksaan Terkait Kasus Pencucian Uang
Dalam satu bagian hasil survei Median, menyebutkan performa debat Agus-Sylvi merupakan salah satu faktor menurunnya elektabilitas. Namun, AHY mengklaim performa debatnya baik-baik saja dan akan berlangsung sama dengan debat ketiga 10 Februari mendatang.
“Keseluruhan dari debat kan sama saja. Hanya temanya saja yang berbeda. Tapi secara teknis kami sudah mempersiapkan jawaban akan segala kemungkinan pertanyaan yang diajukan kepada saya dan Mpok Sylvi. Tidak ada persiapan khusus,” tuturnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)