Jakarta – Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan jika ia telah merasakan adanya serangan terhadap dirinya dan Partai Demokrat sejak Oktober 2016 silam. Demokrat difitnah sebagai penggerak Aksi 4 November dan mendanai aksi tersebut.

SBY dan Ibu Ani Yudhoyono
“Di samping fitnah kepada kita, tuduhan itu juga sebuah penghinaan kepada jutaaan rakyat di Tanah Air, yang secara spontan dan ikhlas melaksanakan aksi-aksi damai tersebut,” kata SBY saat Dies Natalies HUT ke-15 Partai Demokrat di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/2017).
SBY melanjutkan, hal yang tak kalah menyakitkan adalah tuduhan yang menyebut dirinya merupakan otak di balik rencana pengeboman Istana Merdeka. Tudingan itu bahkan menjadi viral di media sosial.
SBY menyebut, para penyebar fitnah tanpa beban dan tak ksatria menyebat fitnah menggunakan sarana informasi publik. Hal ini seharusnya diawasi, bukan dibiarkan oleh pemerintah.
“Yang juga bagai halilintar di siang bolong adalah tuduhan kepada saya seolah berada di belakang gerakan makar. Secara pengecut pula diedarkan selebaran-selebaran hoax tanpa identitas siapa pembuatnya,” ujarnya.
Perjalanan hidup SBY yang dimulai saat berdinas di TNI selama 30 tahun, berada di pemerintahan 15 tahun baik menjadi menteri dan presiden, lanjut SBY, dirasa cukup untuk membuktikan tudingan itu tidak benar.
Baca juga: Ahok Minta Dirinya Tak Dibandingkan Dengan Prabowo
“Terus terang saya merasa terhina dan direndahkan oleh para mastermind, pembisik dan juru fitnah tersebut,” tegas SBY. (Yayan – www.harianindo.com)