Jakarta – Kolesterol tinggi memiliki kaitan erat dengan kardiovaskular, yaitu jantung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer. Kolesterol tinggi juga dikaitkan dengan diabetes dan tekanan darah tinggi.
Lantas bagaimana kolesterol dapat terkait dengan penyakit mematikan tersebut? Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir dari Webmd, Rabu (1/2/2017).
1. Penyakit jantung koroner
Risiko utama dari kolesterol tinggi adalah penyakit jantung koroner. Jika terlalu tinggi, kolesterol akan mengendap di dinding arteri jantung. Seiring waktu, dinding tersebut akan membentuk plak menyebabkan pengerasan arteri atau aterosklerosis. Kondisi tersebut dapat membuat arteri menyempit dan memperlambat aliran darah ke otot jantung. Jika aliran darah berkurang, dapat menyebabkan angina (nyeri dada), atau serangan jantung jika pembuluh darah tertutup sepenuhnya.
2. Stroke
Aterosklerosis menyebabkan arteri yang mengarah ke otak menjadi menyempit dan bahkan terblokir sepenuhnya. Jika hal itu terjadi, makan penderita kolesterol tinggi akan mengalami stroke.
3. Penyakit pembuluh darah perifer
Sama halnya dengan jantung dan stroke, darah tinggi dapat mempersempit atau menyumbat arteri yang mengarah ke kaki. Ini disebut penyakit pembuluh darah perifer. Penyakit ini biasanya ditandai dengan kram menyakitkan pada otot pinggul, mati rasa, dan berubahnya warna kaki.
4. Diabetes
Diabetes dapat mengganggu keseimbangan kolestrol baik (High Density Lipoprotein/HDL) dan kolestrol jahat (Low Density Lipoprotein/LDL) dalam tubuh. Penderita yang memiliki kandungan glukosa tinggi cenderung memiliki partikel LDL yang menempel pada arteri dan dinding pembuluh darah. Orang dengan diabetes cenderung memiliki HDL rendah dan trigliserida tinggi. Kedua hal ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan arteri.
Baca juga: Inilah Ciri-Ciri Penderita Penyakit Hashimoto
5. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) juga sering dihubungkan dengan kolesterol tinggi. Ketika arteri mengeras dan menyempit karena terjadi plak kolesterol dan kalsium, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Akibatnya, tekanan darah menjadi tinggi dan tidak normal. Tekanan darah tinggi juga dikaitkan dengan penyakit jantung. (Yayan – www.harianindo.com)