Jakarta – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapatkan acungan jempol ke bawah dalam Debat Kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017 oleh Calon Wakil Gubernur nomor urut 1, Sylviana Murni saat Ahok menyinggung bahwa Sylvi tidak paham soal UU Keuangan Negara.
Menanggapi aksi Sylvi itu, Ahok ternyata tidak mbil pusing dan membiarkan masyarakat yang menilai itu semua. Paling penting, katanya, ia menyampaikan kenyataan bahwa ketika dirinya masuk ke pemerintahan, tidak semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) mau belajar lagi.
“Karena setelah reformasi, kita tidak bisa mengklaim (sudah) 30 tahun jadi PNS. Ada aturan baru kok, dulu kan bukan berbasis kinerja,” kata Ahok usai menghadiri sebuah acara di Jalan Talang nomor 3, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/1/2017).
Ahok mengungkapkan, dirinya mulai mengetahui hal tersebut ketika menjadi anggota DPRD Belitung Timur dimana ia menemukan banyak PNS senior tidak mengerti soal aturan keuangan berbasis kinerja. Dengan demikian tak heran jika penyusunan anggaran masih menggunakan pola yang lama.
“Harusnya berbasis kinerja, duit ikutin fungsi. Kalau model lama tidak mau belajar, pengertiannya beda,” katanya.
Ahok mengatakan, selama ini mungkin saja Sylviana Murni yang mantan PNS ini banyak bermain politik di birokrasi. Terlebih dulu juga Sylvi pernah menjadi anggota DPRD DKI dari Partai Golkar disamping seorang PNS. Bahkan, katanya, Sylvi juga pernah distafkan di lembaga Badan Pembinaan Pendidikan dan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7).
Baca juga: Hari Ini Giliran Agus-Sylvi Sowan ke BJ Habibie
“Coba tanya Bu Sylvi, kenapa distafkan? Zaman dulu saja biasanya namanya PNS kalau tidak ada kesalahan besar tidak mungkin distafkan. Bu Sylvi kalau distafkan waktu BP7 ada kasus apa? Coba tanya,” ujar Ahok. (Yayan – www.harianindo.com)