Jakarta – Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait tewasnya tiga orang mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta saat mengikuti Diklatsar The Grand Camping (TGC) di lereng Gunung Lawu.
Dari olah TKP tersebut polisi menduga telah terjadi tindak kekerasan yang mengakibatkan tiga orang mahasiswa kehilangan nyawanya.
“Berdasarkan olah TKP, pemeriksaan saksi, yang telah kita lakukan sampai tadi malam maupun dari barang bukti yang kita sita, patut diduga bahwa terjadi tindak kekerasan yang dilakukan selama kegiatan diksar mapala tersebut,” ujar Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak, Rabu (25/1/2017).
Hingga kini penyelidik masih memeriksa beberapa orang saksi, termasuk panitia dan pada senior mapala guna mengetahui lebih banyak terkait Diklatsar.
“Kebetulan kan mereka ini ada 34 peserta laki, 3 peserta wanita. Mereka dibuat lima regu, satu regu itu ada tujuh sampai delapan orang. Setiap regu diampu tiga atau empat orang seniornya. Kebetulan tiga orang yang meninggal ini berada dalam satu regu,” jelas Ade Safri.
Olah TKP dilakukan di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar pada hari Minggu (22/1/2017) lalu.
“Kita lakukan olah TKP di tempat kejadian, baik di kawasan camp-nya maupun di kawasan lokasi praktik mountaineering-nya. Kita menemukan beberapa barang bukti yang diduga terkait dengan tindak pidana atau peristiwa yang dilaporkan,” ungkap Ade.
Seperti diketahui, tiga orang mahasiswa UII tewas setelah mengikuti The Great Camping (TGC), yang dilakukan pada 13-20 Januari 2017. Ketiga mahasiswa tersebut yaitu Muhammad Fadli (19) dari Teknik Elektro angkatan 2015, Syaits Asyam (19) dari Teknik Industri, dan Ilham Nurpadmy Listia Adi dari Fakultas Hukum angkatan 2015.
(samsul arifin – www.harianindo.com)