Jakarta – Sekelompok massa kontra Ahok terpaksa haraus berjalan memutar ke titik kumpul, bagian selatan depan Gedung Auditorium D Kementerian Pertanian, lantaran terkena imbas dari pembatasan akses jalan di Jalan RM Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan. Pasalnya, bagian utara depan gedung yang menggelar sidang perkara penodaan agama itu merupakan titik kumpul aksi massa pro Ahok.
“Kenapa tidak bisa lewat pak. kan kemarin-kemarin boleh,” sungut seorang ibu, Selasa (24/1/2017) pagi.
Ketika dipantau di lapangan, sekitara enam orang wanita yang menjadi peserta aksi kontra Ahok yang difasilitasi GNPF-MUI. Salah seorang dari mereka menempelkan emblem putih berukuran 30x20cm di dadanya. Dalam emblem tersebut, terdapat tulisan FPI berukuran besar warna hijau di bagian tengahnya.
Pada bagian atas emblem yang dipakai oleh mereka tersebut, terdapat tulisan huruf Arab ukuran kecil dan susah terbaca. Sedangkan di bawah tulisan FPI terbaca, “Hidup Mulya Mati Syahid.” Mereka pun sempat membentak para awak media yang hendak meliput momen tersebut.
Baca Juga : Meneriakkan Takbir Dipersidangan, Saksi di Sidang Ahok Ditegur Hakim
“Jangan foto-foto ya. Itu dilarang,” cegah ibu lainnya yang menggunakan payung bercorak warna bendera Palestina dan bertuliskan “Save Palestine.”
(bimbim – www.harianindo.com)