Bogor – Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra menduga jika data yang dikeluarkan sejumlah lembaga survei tidak netral, sehingga dia menyangsikan hasil penelitian lembaga-lembaga tersebut.
“Sudah tidak aneh lagi kalau data dari survei itu berbeda-beda. Hasilnya ini kan terserah siapa yang bayar,” ujar Parbowo saat ditemui di kediamannya, di Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/1/2017).
Prabowo berpendapat, hasil temuan lembaga survei yang bervariasi itu berpotensi membentuk dan menggiring opini yang tidak benar bagi masyarakat, sehingga termasuk dalam bentuk pembodohan.
“Yang jelas kepintaran mereka (lembaga survei) dipakai untuk membohongi rakyat, saya jadi tidak hormat. Seharusnya mereka terbuka, data-data surveinya juga harus jujur,” tambah Prabowo.
Terkait dugaan kecurangan tersebut, Prabowo lantas mengimbau kandidat calon pemimpin DKI Jakarta yang diusung partainya, yakni pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno agar menggunakan cara yang jujur dalam meraih suara.
Ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, akan bersaing pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang diusung oleh Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN dengan nomor urut satu.
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Golkar dan Partai Hanura dengan nomor urut dua.
Baca juga: Penyidik Terus Menggali Keterangan Dari Habib Rizieq Terkait Ceramah Uang Palu Arit
Sementara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS, mendapat nomor urut tiga. (Yayan – www.harianindo.com)