Jakarta – Apapun yang berlebihan pasti tidak baik. Seperti halnya alkohol. Terlebih jika dikonsumsi pada saat remaja.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Eastern Finland dan Kuopio University Hospital, konsumsi berat dan jangka panjang minuman beralkohol saat remaja dapat mengubah ransangan kortikal dan konektivitas fungsional pada otak.
Seperti dilansir dari metrotvnews.com, Sabtu (21/1/2017), studi yang telah dilakukan dengan menganalisis beberapa kelompok usia umur, yaitu usia 27 tahun untuk mengetahui efek konsumsi alkohol saat remaja; usia 25 tahun untuk mengetahui edukasi dan konsumsi alkohol; serta usia 13-18 tahun.
Hal yang dianalisa peneliti yaitu mengenai efek konsumsi alkohol pada aktivitas listrik dan rangsangan dari korteks.
Di usia 23 hingga 28 tahun, aktivitas otak partisipan dianalisis menggunakan transcranial magnetic stimulation (TMS) yang dikombinasikan dengan perekam simultaneous electroencephalogram (EEG).
Pada TMS, denyut magnetik diarahkan pada kepala untuk mengaktifkan sel-sel neuron kortikal. Cara ini aman dan bebas dari rasa sakit.
Metode ini dilakukan untuk menganalisis daerah korteks menanggapi rangsangan listrik dan konektivitas fungsional antara daerah yang berbeda. Secara tidak langsung, metode ini juga memungkinkan untuk menganalisis transmisi kimia, yakni fungsi mediator.
Hasilya, tanggapan kortikal melalui denyut TMS lebih kuat di kalangan pengguna alkohol. Korteks menunjukan aktivitas listrik yang lebih besar dan berkaitan.
Selain itu, dampak penggunaan alkohol berlebihan saat remaja juga berkaitan dengan asam gamma-aminobutyric acid (GABA), yaitu asam amino yang memiliki fungsi utama sebagai neurotransmitter di sistem saraf pusat. GABA menenangkan aktivasi saraf dan menghambat transmisi saraf di otak.
Studi ini menemukan bahwa penggunaan alkohol menyebabkan perubahan yang signifikan di kedua neurotransmisi listrik dan kimia antara peserta studi, meski tidak satupun memenuhi kriteria diagnostik gangguan penyalahgunaan zat.
Baca juga: Inilah Dampak bila Kurang Meminum Air Putih
Oleh karena itu, penggunaan alkohol saat remaja sangat merugikan perkembangan otak. Meski efek samping yang dirasakan terjadi dalam beberapa tahun yang akan datang, diharapkan temuan ini memperingatkan pengaturan terkait penyalahgunaan zat oleh remaja harus lebih ketat. (Yayan – www.harianindo.com)