Semarang – Pihak Polrestabes Semarang siap mengamankan acara kuliner Pork Festival yang diadakan di Mal Sri Ratu Jalan Pemuda pada tanggal 23 hingga 29 Januari 2017 mendatang. Disamping itu, petugas akan bertindak secara tegas jika ada ormas yang akan mengganggu berlangsungnya acara tersebut.
“Kegiatan ini kan sah, tidak melanggar hukum karena untuk perayaan Imlek, sehingga apabila ada yang mengganggu akan kami tindak,” terang Kapolrestabes Semarang, Kombes Abiyoso Seno Aji usai gelar perkara di kantornya, Jumat (20/1/2017).
Menurutnya, ia akan mengerahkan sejumlah petugas ke lokasi acara guna menjaga acara tersebut. Abi mengaku acara tersebut tetap diperbolehkan, akan tetapi, dengan catatan nama acaranya diganti. Sedangkan penyelenggaran acara dipisahkan agar tidak membuat umat muslim tidak ikut makan dalam acara tersebut.
“Nama (acara, red)-nya diganti yang lain, bukan Pork Festival. Terkait tempat acara, nanti bisa dipisah dan dibedakan agar tidak campur aduk,” tambahnya.
Di samping itu, Ketua Komunitas Kuliner Semarang Firdaus Adinegoro sangat menyayangkan adanya ormas Forum Umat Islam Semarang (FUIS) yang menolak acara tersebut. Pasalnya, acara tersebut hanya untuk memeriahkan perayaan Imlek yang ada di Semarang.
“Acara ini sudah pernah digelar tahun lalu, dan sudah dinantikan banyak orang tahun ini, kenapa ada yang nolak, padahal jual babi tidak melanggar hukum,” tuturnya.
Firdaus turut menyayangkan dengan pergantian nama acara Pork Festival yang tidak disetujui oleh FUIS. Pasalnya, nama acara tersebut sebenarnya sudah sangat tematik dan tidak membuat orang merasa bingung.
Baca Juga : Politisi Nasdem Heran Negarawan Sekelas SBY Mengeluh di Twitter
“Pork Festival itu sudah jelas banget, tapi malah minta diganti yang lain seperti Festival Kuliner Imlek. Nama yang tadinya sudah jelas tapi malah diganti nama yang abu-abu, malah bisa membuat umat muslim datang ke acara itu,” imbuh Firdaus.
(bimbim – www.harianindo.com)