Jakarta – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab, mengeluhkan situasi terkininya di gedung DPR RI. Sebagai bagian dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama, atau GNPF-MUI, Rizieq mengaku sering mendapatkan fitnah dan tuduhan.

Habib Rizieq
Fitnah dan tuduhan tersebut mulai dari anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, anti Undang Undang 1945 hingga niat untuk makar.
“Semenjak kami melaporkan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) dari tanggal 6 Oktober 2016 lalu, ada aksi Bela Islam 1, 2, 3, ini berbagai macam rekayasa ini terjadi, fitnah-fitnah terjadi. Bahkan, digiring seolah-olah kami ingin melakukan makar,” kata Habib Rizieq di DPR RI, Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Rizieq pun yakin jika berbagai fitnah dan tuduhan yang deras mengalir itu ada kaitannya dengan Ahok.
“Jadi, kalau ditanya, ada kaitannya (dengan kasus Ahok). Kita minta semua pihak di sini untuk bisa menjaga diri,” ujarnya.
Rizieq pun mengultimatum Kepolisian yang terus-menerus melakukan kriminalisasi kepada pimpinan kelompok GNPF-MUI dengan berbagai modus pelaporan, hal serupa akan dilakukan, termasuk melaporkan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait dugaan penistaan agama dan penistaan suku bangsa.
“Mereka melalui pelaporan, ya kami akan melalui pelaporan. Polisi mesti adil, kalau saya dilaporkan kelompok-kelompok ini kemudian diproses. Jadi, kalau besok saya laporkan Bu Megawati terkait penistaan agama dan suku bangsa harus diproses juga,” ujar Ketua Pembina GNPF-MUI tersebut.
Baca juga: KPK Periksa Pejabat Pemkot Madiun Terkait Kasus Bambang Irianto
“Alangkah baiknya didialogkan secara kekeluargaan, mungkin kami yang salah paham dengan pidatonya Bu Mega, ya kami minta maaf. Tapi andai kata Bu Mega yang salah ucap, ya harus ada klarifikasi, kan bagus begitu,” ungkapnya. (Yayan – www.harianindo.com)