Jayapura – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Papua dan Papua Barat secara tegas menyatakan penolakan kepada paham radikalisme serta intoleransi di wilayah mereka.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Papua dan Papua Barat Amir Mahmud Madubun di Jayapura, Papua, Selasa (17/1/2017).
Penegasan tersebut terkait dengan perkembangan situasi terkini usai bentrokan antar organisasi Front Pembela Islam (FPI) dengan ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI). Dia menyerukan agar masyarakat tidak terprovokasi kepentingan kelompok atau organisasi tertentu yang bertujuan memecah belah persatuan bangsa.
“Kami meminta dan mengimbau kepada seluruh warga Nahdlatul Ulama (NU), GP Ansor dan Banser yang ada di Papua dan Papua Barat, untuk tidak mengikuti gerakan-gerakan radikalisme, intoleransi dan kelompok-kelompok yang dengan jelas tidak berpedoman pada Pancasila dan NKRI,” katanya.
Secara tegas, Amir menolak kehadiran FPI di Papua.
“Kami juga menolak jika ada kelompok seperti Front Pembela Islam masuk ke Papua dan Papua Barat,” tegasnya.
Baca juga: Rizieq Shihab Desak Kapolri Copot Kapolda Metro, Iriawan: Enak Saja, Siapa Dia?
“Jadi, sekali lagi, kami ingin hidup berdampingan. Untuk itu kami juga imbau agar kelompok tersebut memahami kerukunan yang telah terjaga dan terbina dengan baik, kami tidak akan bersikap kasar, represif, tapi dengan cara elegan, mengajak dan mengimbau,” terang Amir. (Yayan – www.harianindo.com)