Jakarta – Pada saat aksi unjuk rasa Front Pembela Islam (FPI) di depan Markas Besar Polri, Senin (16/1/2017) lalu, salah satu tuntutan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab yakni agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan karena telah memprovokasi.
Terkait hal ini, Iriawan menanggapinya dengan santai dan justru menanyakan kapasitas Rizieq sehingga bisa mendesak Kapolri mencopot pejabatnya.
“Siapa yang mau nyopot saya? Emang siapa dia mau copot saya, enak saja,” kata Iriawan.
Sebelumnya, Rizieq Shihab meminta agar Kapolda Metro Jaya tidak mudah mengeluarkan pernyataan makar terkait aksi Bela Islam pada 2 Desember 2016 lalu.
“Maka saya ingatkan ke Kapolda Metro Jaya Jangan sembarangan menyebarluaskan isu makar terhadap aksi 212. Bilang sama Kapolda Metro suruh belajar hukum lagi,” kata Rizieq pada Rabu, (11/1/2017).
Rizieq bahkan meminta Kapolri untuk mencopot Kapolda Metro Jaya karena pernyataannya dapat memprovokasi massa seolah-olah ada upaya makar lewat gerakan aksi 212.
“Kapolri wajib copot kapolda yang suka provokasi di masyarakat karena itu berbahaya bagi NKRI. Kalau tak ngerti hukum tidak boleh dia jadi kapolda. Andai kata 212 itu makar, maka presiden, wapres, kapolri, panglima yang ikut hadir yang beri sambutan itu semua terlibat makar,” ujar Rizieq.
“Jangan dikit-dikit makar, orang rapat makar orang ceramah makar. Orang simposium dibilang makar, tak setuju dengan presiden semua makar. Bilang sama kapolda suruh belajar lagi,” pungkas Rizieq.
(samsul arifin – www.harianindo.com)