Jakarta – Pada Senin (16/1/2017) Kemarin, Front Pembela Islam (FPI), telah menggelar aksi unjuk rasa. Terkait aksi tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj merasa heran. Hal tersebut lantaran aksi demo itu bertujuan untuk mencopot jabatan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charlian.
Said menilai bahwa tingkah laku para petinggi FPI tidak sejalan dengan ciri khas dari seorang ulama pada umumnya. Menurut Said, Seorang ulama dituntut untuk menyebarkan ilmu agama Islam, tanpa menghasut dan tidak mudah untuk terpancing emosi.
“Seorang ulama itu harus taklim menyampaikan pengajian atau ilmu agama. Masa orang ceramah tiap hari menghasut terus, bukan ulama itu. Kalau sekali-kali marah pantas, tapi sesekali aja. Mustinya kan taklim, kalau tiap hari isinya menghasut ya bukan ulama,” kata Said di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (15/1).
Said menentang aksi demo yang dihadiri sekitar lima ribu anggota FPI tersebut. Bagi dirinya, selain akan mengganggu ketertiban umum, unjuk rasa FPI tersebut tidak memiliki arti yang jelas.
Baca Juga : Inilah Video Ceramah Habib Rizieq Yang Diduga Lecehkan Hansip dan Jenderal
“Apalah artinya, apalah tujuannya, dan apa sih hal yang bisa kita petik untuk kemajuan bangsa ini dengan demo itu. Menurut saya, demo itu bisa mengganggu ketertiban, mengganggu orang bekerja, yang sekolah enggak sekolah, yang kerja enggak kerja,” ujarnya.
(bimbim – www.harianindo.com)